JAYAPURA, KOMPAS- Kelompok kriminal bersenjata menyerang sebuah pos pengamanan TNI di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (3/12/2018) kemarin. Dilaporkan satu anggota TNI tewas dan satu anggota lainnya terluka karena terkena tembakan.
Hal ini disampaikan Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letnan Kolonel Inf Dax Sianturi di Jayapura, pada Selasa (4/12/2018).
Dax mengatakan, aksi penyerangan pos TNI di Mbua terjadi pada pukul 18.30 WIT. Total sekitar 40 anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyerang pos tersebut.
"Jumlah personel kami di Pos Mbua sekitar 20 hingga 30 orang. Saat ini kami belum mendapatkan identitas lengkap kedua anggota yang menjadi korban, " tutur Dax.
Ia menambahkan, tim gabungan TNI dan Polri yang diterjunkan untuk mengevakuasi 31 pekerja PT Istaka Karya yang dilaporkan tewas direncanakan KKB telah berada di Mbua.
"Rencananya tim ini tak hanya mengevakuasi 31 pekerja Istaka Karya namun juga dua anggota TNI yang menjadi korban dalam serangan KKB, " tambahnya.
Sebelumnya dalam rilis Polda Papua pada Senin (3/12/2018) , dilaporkan 31 pekerja Istaka Karya tewas ditembak KKB pada tanggal 1 dan 2 Desember 2018 di dua lokasi yakni Kali Yigi dan Kali Yaurak.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal saat dihubungi dari Jayapura mengatakan, sebanyak 130 Personil gabungan Polri dan TNI diterjunkan untuk mengecek kondisi 31 pekerja PT Istaka Karya di Distrik Yigi.
"Tim akan berupaya mengevakuasi seluruh korban pada hari ini melalui jalur darat dari Yigi ke Wamena. Perjalanan dari Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya ke lokasi kejadian memakan waktu sekitar delapan jam, " tutur Ahmad.
Kelompok Egianus
Kabupaten Nduga termasuk salah kawasan zona merah di Pegunungan Papua karena rawan aksi teror KKB. Sejumlah daerah yang masuk zona rawan adalah Puncak, Puncak Jaya dan Lanny Jaya. Pimpinan KKB di Nduga adalah Egianus Kogoya.
Kelompok ini terlibat dalam sejumlah teror pada tahun ini, antara lain penembakan pesawat Twin Otter PK-HVU dari Maskapai Dimonin Air ketika mendarat di bandara pada 22 Juni 2018. Co pilot pesawat bernama Irene Nur Fadila mengalami luka di pergelangan kaki karena terkena serpihan peluru.
Kemudian penembakan pesawat twin otter dari Maskapai Trigana Air yang mengangkut 17 orang bersenjata di bandara pada 25 Juni 2018 pada pukul 09.45 WIT. Pilot Ahmad Kamil mengalami luka karena terkena peluru di punggung bagian kanan. Kelompok ini juga menembak dan membacok warga yang bermukim di sekitar area Bandara Kenyam. Tiga warga tewas di tempat dan dua warga lainnya luka-luka.