FX Laksana Agung Saputra dari Buenos Aires, Argentina
·3 menit baca
BUENOS AIRES, KOMPAS Setelah berbulan-bulan terbelenggu konflik perdagangan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk menurunkan ketegangan di antara kedua negara. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan bilateral AS-China di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12/2018) malam atau Minggu WIB.
Pertemuan tertutup kedua belah pihak berlangsung lebih dari 2 jam. Dalam pidato pembukaan, Trump menyatakan, pada poin tertentu, kedua belah pihak akan sampai pada sesuatu yang baik bagi China ataupun AS.
Adapun Xi mengungkapkan, hanya lewat kerja sama antara AS dan China, dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu bisa berkontribusi pada perdamaian serta kesejahteraan dunia.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Pemerintah AS bersedia untuk tidak menaikkan tarif menjadi 25 persen atas produk China senilai 200 miliar dollar AS, yang direncanakan akan diterapkan pada 1 Januari 2019.
Dengan demikian, tarif yang berlaku adalah 10 persen sebagaimana sudah diterapkan dalam beberapa bulan terakhir.
Sebagai imbalannya, China bersedia membeli produk AS dalam nilai besar guna mengurangi defisit neraca perdagangan AS terhadap China. Jenis barangnya belum dirinci, hanya disebutkan produk pertanian, energi, industri, dan produk lainnya.
Kedua pemimpin juga sepakat untuk segera memulai pembicaraan tentang transfer teknologi, perlindungan hak kekayaan intelektual, hambatan nontarif, dan persoalan siber.
Dalam 90 hari ke depan, semua kesepakatan tersebut harus sudah terpenuhi. Jika tidak, Pemerintah AS akan menaikkan tarif atas produk China menjadi 25 persen.
Hasil positif lain dari KTT G-20 adalah para pemimpin kelompok 20 negara dengan produk domestik terbesar di dunia itu menyepakati konsensus bersama.
Meski demikian, Presiden Trump dikabarkan menolak menggunakan kata multilateral dalam beberapa bagian deklarasi. Diksi yang dipilih sebagai jalan tengah kemudian adalah bersama.
Pertemuan puncak G-20 di Buenos Aires ditutup dengan publikasi Deklarasi Pemimpin-pemimpin G-20 pada Sabtu siang. Deklarasi terdiri atas 31 butir pernyataan.
”Terkait dengan perdagangan, apa yang diusulkan adalah perdagangan yang berkeadilan. Adapun Argentina merupakan negara pertama yang percaya, setelah bertahun-tahun lamanya dalam isolasi, bahwa masa depan dunia adalah perdagangan, adalah tentang berhubungan dengan sebanyak mungkin negara-negara,” kata Presiden Argentina Mauricio Macri.
Satu jam
Wakil Presiden Indonesia M Jusuf Kalla menjelaskan, para pemimpin G-20 baru menyepakati 31 butir deklarasi pada satu jam sebelum penutupan. Isu yang menyita paling banyak waktu pembahasan adalah diksi multilateral.
Menurut Kalla, Trump menolak penggunaan kata itu karena multilateral adalah konsep yang didasarkan pada aturan. Artinya, multilateral bersifat lebih mengikat. Sebagai jalan tengah, kata multilateral diganti bersama yang lebih longgar.
Para pemimpin G-20 menyepakati, perdagangan internasional dan investasi adalah mesin penting bagi pertumbuhan, produktivitas, inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan.
Mereka mendukung reformasi yang diperlukan terhadap Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk mengembangkan fungsinya. Pada pertemuan puncak G-20 di Jepang tahun depan, hal ini akan dievaluasi lagi. (REUTERS)