Pengerjaan Proyek Puncak Dihentikan Setiap Sabtu dan Minggu
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pengerjaan penguatan lereng area longsor Puncak di dekat Puncak Pass Resort, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, dihentikan setiap hari Sabtu dan Minggu. Penghentian pengerjaan dilakukan berdasarkan permintaan pihak pengelola resor demi kenyamanan pengunjung.
Pengerjaan area longsor di samping Puncak Pass Resort dilakukan oleh PT Wijaya Karya (Persero). Pengerjaan telah memasuki tahap pengeboran dan pengecoran beton pada bagian atas lereng, sedangkan bagian bawah lereng telah memasuki tahap pengeboran dan perataan tanah.
Seorang pekerja konstruksi yang ditemui di area proyek, Minggu (2/12/2018), mengatakan, pada bagian atas lereng terdapat 81 lubang pengeboran dan 79 telah dicor beton, sedangkan bagian bawah lereng ada 37 lubang pengeboran dan 36 telah dicor beton.
”Pengeboran dilakukan untuk menggantikan paku bumi atau tiang pancang karena pengeboran lebih kuat dan cocok pada area Puncak. Sabtu dan Minggu, pengerjaan pada area longsor dihentikan sesuai permintaan pihak resor karena banyak tamu pada hari-hari tersebut,” ujar pekerja yang enggan disebutkan namanya.
Petugas Puncak Pass Resort, Oman Irawan, menyebutkan, permintaan penghentian pengerjaan area longsor pada Sabtu dan Minggu bertujuan agar aktivitas tamu di resor tidak terganggu.
”Sabtu dan Minggu kan hari libur, jadi banyak tamu. Kami ingin menjamin kenyamanan mereka dari suara alat berat dan konstruksi. Tamu-tamu berlibur ke sini untuk melepas penat dari hiruk pikuk perkotaan,” ujar Oman.
Pengerjaan area longsor di dua titik lain pada area Gunung Mas, Bogor, dilakukan oleh PT Lambok Ulina. Estimasi waktu pengerjaan di area tersebut selama 207 hari dengan dana Rp 17,93 miliar. Pengerjaan pada kedua area tersebut telah memasuki tahap pengecoran dinding beton pada lereng dan perataan tanah.
Pantauan di samping Puncak Pass Resort, pekerja dari PT Waskita Karya tengah mengikat besi beton dengan kawat. Besi beton diikat kawat untuk dicor beton.
Pada dua titik lain di area Gunung Mas, pekerja dari PT Lambok Ulina tengah memasang material batu dan pasir pada galian untuk dicor beton. Ada juga pekerja yang mengikat kawat pada rangkaian besi beton yang berjejer di area tersebut.
Pariwisata tetap berjalan
Akibat longsor di area Gunung Mas dan Riung Gunung, Bogor, terjadi pembatasan bus dan truk ke area Puncak. Truk dan bus hanya diperbolehkan mencapai area Gadog-Gunung Mas.
Oman mengatakan, akses ke puncak belum normal karena bus dan truk dibatasi kecuali ada kunjungan atau kegiatan melibatkan tamu penting.
”Pembatasan bus dan truk menyebabkan penurunan rombongan wisatawan ke Puncak. Kebanyakan tamu menggunakan kendaraan pribadi. Biasanya di resor dan vila banyak kegiatan rombongan dari luar kota,” kata Oman.
Eman (42), salah satu pemilik rumah makan di area Gunung Mas, mengatakan, terjadi penurunan pengunjung karena bus wisata yang membawa rombongan dibatasi ke area Puncak. Namun, ia enggan menyebutkan jumlah penurunan pengunjung ke rumah makannya.
Relatif sama
Pengaturan lalu lintas ke dan dari area Puncak, Bogor, relatif sama. Satuan Lalu Lintas Polres Bogor memberlakukan kebijakan satu arah.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Ajun Komisaris Hasby Ristama menjelaskan, pemberlakuan satu arah untuk kendaraan dari Puncak dimulai pukul 12.30-20.00.
”Masyarakat dapat menunggu di rest area sebelum melanjutkan perjalanan ke Puncak pada pukul 19.00. Kami juga menganjurkan masyarakat untuk menggunakan jalur alternatif dari Cileungsi, Sukabumi, Jonggol, atau Cariu,” ujar Hasby. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY)