PURWOKERTO, KOMPAS — Sejumlah warga di wilayah Kabupaten Banyumas dan Tegal antusias menyambut peluncuran perdana Kereta Api Joglosemarkerto, Sabtu (1/12/2018). Dengan peluncuran itu, konektivitas Purwokerto-Tegal-Semarang-Solo-Yogyakarta kian lancar dan mempermudah mobilitas warga.
”Bagus karena dengan kereta ini jadi lebih banyak punya pilihan kota tujuan. Dulu, saya kalau mau ke Solo harus naik kereta dua kali. Dari Slawi ke Semarang, lalu ganti kereta dari Semarang ke Solo. Sekarang, satu kali naik kereta bisa langsung sampai Solo,” tutur Eli (50), warga Slawi, yang ditemui di Stasiun Purwokerto, Sabtu.
Eli menggunakan kereta Joglosemarkerto untuk pulang ke Slawi setelah berkunjung ke rumah saudaranya di Purwokerto. ”Moda transportasi kereta khususnya Joglosemarkerto menjadi pilihan prioritas untuk bepergian selain menggunakan mobil pribadi. Apalagi naik kereta lebih cepat dan tepat waktu,” ujarnya.
Naik kereta lebih cepat dan tepat waktu.
Susmiyati (38), warga Sokaraja, Banyumas, yang juga penumpang KA Joglosemarkerto, ikut antusias menyambut peluncuran perdana kereta ini. ”Biasanya saya ke Solo naik mobil. Sekarang naik kereta, lebih cepat dan harga tiketnya Rp 73.000, terjangkau, tidak mahal,” ucapnya.
Kereta api menjadi pilihan Susmiyati karena saat ini banyak perbaikan jalan sehingga jalur darat relatif lebih lama jika ditempuh menggunakan bus atau mobil.
Rute perpanjangan
Kereta Joglosemarkerto merupakan perpanjangan dari salah satu rute KA Kamandaka yang semula merupakan relasi Stasiun Semarang Tawang-Purwokerto kini diteruskan menuju Yogyakarta, Solo, dan kembali ke Semarang Tawang.
Selain KA Kamandaka, perubahan perpanjangan relasi juga dilakukan pada KA Joglokerto yang semula beroperasi dari Purwosari menuju Purwokerto (pergi pulang)) akan diteruskan relasinya hingga Semarang-Solo-Yogyakarta.
”Kereta ini akan meningkatkan konektivitas Jawa Tengah dan Yogyakarta. Harapan kami, ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di jalur yang dilewatinya,” kata Vice President PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi V Purwokerto MN Huda D Santoso.
Karena intensitas perjalanan kereta api meningkat, titik-titik rawan kemacetan di pelintasan kereta api di wilayah Banyumas harus disiasati dengan pembangunan jembatan layang atau terowongan bawah tanah.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT KAI Rully Adi menyebutkan, peluncuran perdana kereta api ini merupakan jawaban PT KAI atas pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang pesat di Jawa Tengah dan Yogyakarta. ”Pada 2018, PT KAI menargetkan bisa mengangkut penumpang tidak kurang dari 400 juta orang,” ujar Rully.
Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono juga mengapresiasi beroperasinya KA Joglosemarkerto. Karena intensitas perjalanan kereta api meningkat, Sadewo meminta titik-titik rawan kemacetan di pelintasan kereta api di wilayah Banyumas harus disiasati dengan pembangunan jembatan layang atau terowongan bawah tanah, misalnya di daerah Tanjung dan Rawalo.