Belajar dari Freddie Mercury di Peringatan Hari AIDS
Oleh
DODY WISNU PRIBADI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS - Tema peringatan Hari AIDS ke-30 sedunia tahun ini adalah "Know Your Status". Sabtu (1/12/2018), komunitas Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) cabang Surabaya memperingatinya dengan menonton film "Bohemian Rhapsody" di bioskop "Blitz CGV" Mall Marvel City, Surabaya.
Menurut Afif Nurul Hidayati, dokter penyakit kulit dan kelamin RSUD Dr Soetomo, Surabaya, film yang mengisahkan jalan hidup vokalis band rock Queen, Freddie Mercury, itu relevan dengan isu HIV. Freddie meninggal karena AIDS.
"Beda dengan di era Freddie, di era ini sisi medis HIV/AIDS sudah jauh lebih banyak diketahui. Sudah banyak protokol medis dikembangkan, kampanye pencegahan sudah dilakukan, perlakuan manusiawi tanpa diskriminasi sudah diterapkan. Upaya pencegahan sebagai tindakan terpenting tindakan medis sudah pula dikembangkan," kata Afif.
Selain itu, ada fasilitas konsultasi sukarela khusus di rumah sakit yang bisa mendorong orang dengan HIV/AIDS atau mereka yang berisiko tinggi untuk tidak takut atau malu berkonsultasi. Saat ini, komunitas Perdoski bersama Kementerian Kesehatan sudah mengkampanyekan tagline "know your status", ketahuilah status HIV/AIDS mu.
"Ini sudah didukung Permenkes dan bagi para warga masyarakat yang bersiap diperiksa bisa memeriksakan diri pada fasilitas kesehatan Puskesmas. Tanpa dipungut biaya untuk tes cepat (Rapid test) dan jika diperlukan tes Elisa," katanya.
Ketua Perdoski Surabaya Ary Widhyasti Bandem mengatakan, masyarakat perlu terlibat aktif dalam kampanye HIV/AIDS. "Data Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, faktor risiko terbesar saat ini hubungan seksual hetero adalah 20 persen dan homoseksual 19 persen. Pertukaran jarum suntik tidak steril yang dulu pernah faktor risiko terbesar, kini hanya 2 persen," kata dia.
Artinya, kini ibu rumah tangga masuk sebagai kategori risiko tinggi. Meski berperilaku seksual normal, jika suami berperilaku berisiko tinggi, maka itu sangat berbahaya.
Masalahnya, kata Bandem, penyimpangan seksual akibat paparan media materi pornografi, cenderung kuat akhir-akhir ini.
Acara nonton bareng "Bohemian Rhapsody" itu diikuti 150 orang, yakni para aktivis penanggulangan HIV/AIDS, mahasiswa, dan sejumlah ODHA yang juga berkesempatan memberi testimoni.