logo Kompas.id
UtamaPersoalan Ketimpangan...
Iklan

Persoalan Ketimpangan Seharusnya Dapat Porsi Besar di G-20

Oleh
Ayu Pratiwi
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Emknks9bIeICw_EL7jMSKi9Gg3Q=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F0-2.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Warga melintasi bangunan semipermanen yang dibangun berjajar di sepanjang rel kereta api di kawasan Kampung Bandan, Jakarta Utara, dengan latar belakang deretan gedung hunian bertingkat, Selasa (23/5/2017). Ketimpangan ekonomi di Indonesia mencapai rekor terparah pada 2012. Saat itu, rasio gini sebagai ukuran ketimpangan mencapai 0,415. Pada tahun-tahun berikutnya, angka stagnan di 0,4. Baru sejak 2016 rasio gini turun menjadi 0,397.

JAKARTA, KOMPAS — Kelompok organisasi masyarakat sipil Indonesia mendesak agar isu global saat ini yang meliputi perang dagang dan kecenderungan proteksionisme dapat dijadikan sebagai momentum untuk memperkuat fungsi pertemuan multilateral kelompok 20 ekonomi utama atau G-20.

Hingga sekarang, dampak forum G-20 yang dibentuk sejak 1999 itu dinilai kurang signifikan. Padahal, forum multilateral itu seharusnya bisa digunakan untuk memperjuangkan kepentingan nasional dan global. Masalah ketimpangan sosial, korupsi, penghindaran pajak, penggunaan energi terbarukan, dan penanganan perubahan iklim masih menjadi sorotan utama sejumlah kelompok masyarakat sipil.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000