Pengoperasian Tol Serpong-Cinere Seksi I Maret 2019
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Pengatur Jalan Tol meyakini pengoperasian Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi I akan sesuai target pada Maret 2019. Keyakinan itu berdasarkan pada progres konstruksi Seksi I yang termasuk cepat.
Seksi I menghubungkan Serpong-Pamulang sepanjang 6,67 kilometer (km). Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) per November 2018, progres pengerjaannya untuk pembebasan tanah 68,25 persen dan progres konstruksi 43 persen.
Kepala Subbidang Pengawasan Konstruksi BPJT Hadi Suprayitno, Rabu (28/11/2018) di Jakarta, mengatakan, progres konstruksi Seksi I termasuk cepat sehingga BPJT meyakini target pengoperasian pada Maret 2019 akan tercapai.
”Apabila melihat ruas-ruas jalan tol yang ada di Indonesia, Seksi I masuk kategori pendek dengan ukuran panjang sebesar 6,67 km. Kami yakin, Seksi I akan rampung dan beroperasi sesuai target,” ucap Hadi.
Ia menyebutkan, progres pembebasan tanah Seksi I yang baru mencapai 68,25 persen tidak menjadi kendala dalam mencapai target pengoperasian. Pemerintah terus berupaya untuk mempercepat pembebasan tanah dan ganti rugi tanah agar pembangunan Tol Serpong-Cinere sesuai target.
Tol Serpong-Cinere merupakan bagian dari Tol Lingkar Luar Jakarta II (JORR II). JORR II melingkari wilayah Jabodetabek, terdiri atas enam ruas tol yang membentang dari Cilincing hingga Cengkareng. Saat ini, keenam ruas tol itu masih dalam proses konstruksi.
Tol Serpong-Cinere terbagi menjadi dua seksi, yaitu Seksi I Serpong-Pamulang dan Seksi II Pamulang-Cinere sepanjang 3,64 km. Proyek Seksi II belum memiliki progres pembebasan tanah, sedangkan progres konstruksinya 5 persen.
”Proyek Seksi II sedang dalam tahap pembebasan tanah. Konstruksinya masih dalam tahap proses pembersihan lahan sebelum aktivitas proyek dimulai,” ujar Hadi.
Nilai investasi proyek pembangunan Tol Serpong-Cinere mencapai Rp 2,219 triliun dengan biaya konstruksi sebesar Rp 881 miliar. PT Cinere Serpong Jaya menjadi pemegang konsesi tol selama 35 tahun terhitung sejak terbitnya surat perintah mulai kerja (SPMK) pada 2016.
Pengerjaan terpisah
Pantauan di proyek Tol Serpong-Cinere Seksi I menunjukkan pengerjaan proyek dilakukan secara terpisah karena pembebasan tanah dan ganti rugi tanah yang belum tuntas.
Rabu sore, hujan deras mengguyur wilayah Tangerang Selatan, Banten. Sebanyak tiga lokasi pengerjaan proyek Seksi I Serpong-Pamulang didatangi. Ketiga lokasi itu adalah Jalan Dahlia, Bukit Nusa Indah, Parung Benying, Ciputat; Kampung Cilalung, Ciputat; dan Jalan Sumatera, Rawa Lele, Ciputat.
Di Jalan Dahlia, Bukit Nusa Indah, Parung Benying, Ciputat, sebuah bangunan yang sedang dalam proses ganti rugi tanah memutus area proyek menjadi dua titik pengerjaan. Di kedua titik pengerjaan itu telah rampung proses pengerukan tanah dan perataan tanah. Selain itu, material pasir dan batu juga telah berada di lokasi.
Seorang ibu, pemilik warung di dekat area itu, mengatakan, ganti rugi tanah belum diterima seluruh pemilik tanah. Pemilik tanah belum mengosongkan serta meninggalkan tanah dan bangunan karena masih menanti ganti rugi.
”Saya sudah menerima ganti rugi tanah, tetapi belum semua warga terima (ganti rugi),” ujar ibu yang enggan disebutkan namanya itu.
Di Cilalung, Ciputat, hal yang sama terjadi. Ganti rugi lahan yang belum tuntas menyebabkan pengerjaan proyek dilakukan secara terpisah. Di lokasi itu terlihat jalan yang telah dicor beton, sedangkan sisanya masih dalam tahap pengerukan tanah dan perataan tanah. Areal proyek yang berbatasan langsung dengan perumahan hanya dipasangi seng.
Progres konstruksi di Jalan Sumatera, Rawa Lele, Ciputat, relatif lebih maju. Di sepanjang lokasi terbentang jalan yang telah dicor beton. Selain itu, jalan layang penyeberangan juga hampir tuntas dikerjakan. Pekerja proyek di lokasi tersebut mengelas dan memasang jaring-jaring pengaman di pagar jembatan. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY)