Pemilihan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Diwarnai Persaingan Ketat
Oleh
Haris Firdaus
·3 menit baca
BANTUL, KOMPAS — Pemilihan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022, Rabu (28/11/2018), diprediksi bakal diwarnai persaingan ketat. Hal ini karena sejumlah calon ketua umum disebut telah berkoalisi agar bisa menggalang dukungan lebih besar.
Pemilihan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, yang merupakan salah satu agenda Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah, akan digelar di Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Prosesi pemilihan akan digelar secara tertutup dari media massa.
Sebelum proses pemilihan dilakukan, ada enam calon ketua umum yang telah ditetapkan, yakni Ahmad Fanani, Ahmad Labib, Andi Fajar Asti, Faisal, Muhammad Sukron, dan Sunanto. Sebagian besar kandidat tersebut merupakan pengurus PP Pemuda Muhammadiyah periode 2014-2018.
Ahmad Fanani, misalnya, merupakan Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirusahaan PP Pemuda Muhammadiyah; Andi Fajar Asti adalah Ketua Bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup; Faisal merupakan Ketua Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Advokasi; Muhammad Sukron adalah Ketua Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral; dan Sunanto merupakan Ketua Bidang Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga.
Namun, mendekati hari-H pemilihan, sejumlah calon menyatakan berkoalisi. Pada Selasa (27/11/2018) sore, Muhammad Sukron menyatakan mendukung Sunanto. Sementara itu, tiga calon lain, yakni Ahmad Labib, Andi Fajar Asti, dan Faisal, juga disebut telah berkoalisi.
Sekretaris Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Ali Ahmadi, mengatakan, hingga Selasa malam, beredar informasi hanya ada tiga calon yang maju dalam pemilihan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, yakni Ahmad Fanani, Ahmad Labib, dan Sunanto.
Namun, menurut Ali, pada Rabu pagi beredar informasi bahwa Ahmad Labib telah mengalihkan dukungan kepada Ahmad Fanani. Apabila informasi ini benar, berarti hanya akan ada dua calon yang maju, yakni Ahmad Fanani dan Sunanto.
”Kalau semalam calonnya masih tiga. Namun, pagi ini kelihatannya mengerucut ke dua calon. Mas Labib ini kelihatannya cenderung gabung dengan Mas Fanani,” kata Ali saat ditemui di Gedung Sportorium UMY, Rabu pagi.
Ali menuturkan, Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur telah menginstruksikan agar semua PDPM di provinsi tersebut untuk mendukung Sunanto. Namun, menurut Ali, PDPM Kabupaten Lamongan lebih cenderung mendukung Ahmad Labib.
”Kami masih menunggu kepastian apakah Mas Labib gabung dengan Mas Fanani atau calonnya tetap tiga,” ujar Ali.
Dia menambahkan, apabila Ahmad Labib tetap maju, PDPM Kabupaten Lamongan akan mendukung Labib. Namun, apabila Labib benar-benar mendukung Ahmad Fanani, PDPM Kabupaten Lamongan akan mengalihkan dukungan ke Fanani.
Namun, menurut Ketua Bidang Kokam dan SAR PP Pemuda Muhammadiyah periode 2014-2018, Mashuri Masyhuda, Ahmad Labib tetap maju sebagai calon ketua umum dengan didukung oleh dua calon lain, yakni Andi Fajar Asti dan Faisal. Dengan begitu, pemilihan Ketua Umum Pemuda Muhamadiyah yang akan digelar siang ini bakal diikuti tiga orang calon.
Sementara itu, Sunanto menyatakan optimistis bisa meraih kemenangan dalam pemilihan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022. Pria yang akrab dipanggil Cak Nanto itu menyatakan telah berusaha sekuat mungkin untuk meraih dukungan.
”Semua sudah kami upayakan. Tim juga masih bergerak. Insya Allah kita akan berada dalam kemenangan,” kata Sunanto, Rabu pagi, di Gedung Sportorium UMY.
Pada Selasa sore, Sunanto menyatakan telah didukung oleh sekitar 800 dari 1.200 pemilik suara dalam Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah. Dukungan itu disebut berasal dari 25 PWPM, misalnya Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Nusa Tenggara Timur.