MAKASSAR-KOMPAS-Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menjajaki kerja sama persahabatan antara Provinsi Sulsel dengan Provinsi Ehime, Jepang dalam bentuk provinsi kembar. Penanaman bunga sakura hingga budidaya perikanan dan pengembangan sumber daya manusia adalah tiga dari beberapa sektor yang bisa dikerjasamakan.
Gubernur mengatakan itu dalam pertemuan dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Makassar, Selasa (27/11/2018). Sebelumnya pada Kamis malam, Nurdin bertemu dengan Wakil Gubernur Ehime, Thosifumi Joko dan jajarannya, di Rumah Jabatan Gubernur. Pertemuan ini diantaranya memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang.
"Saat ini kita ada tamu 35 orang dari Jepang yang sedang menjajaki peluang, apa kira-kira yang bisa kita kerjasamakan. Yang pasti Pak Walikota dan Pak Bupati, izinkan saya mendorong Sulsel ini membuat sebuah sister province, dengan Provinsi (Prefekture) Ehime", kata Nurdin Abdullah saat memimpin rapat TPID dengan bupati/walikota se-Sulsel di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur.
Menurut Nurdin, pilihan pada Ehime dan bukan daerah lain, karena faktor kemiripan yang dimiliki dengan Sulsel.
"Kalau Tokyo karena semuanya hutan-hutan beton. Kalau Ehime banyak hal, misalnya sebagai salah satu penghasil jeruk terbaik Jepang. Kedua, sektor perikanan juga sangat maju untuk akuakultur atau budi daya perairan dan yang ketiga, tentu kita berharap ada pertukaran pegawai yang kita harapkan supaya ada etos kerja yang berubah," katanya.
Nurdin menambahkan, selama ini sudah ada kerjasama tapi masih terbatas. "Yang pasti kita sudah merasakan bantuan ambulansnya, damkar, mobil sampah dan mungkin banyak lagi yang lain. Kali kita ini kerjasama akan dipermanenkan," tambah Nurdin:
Nurdin mencontohkan, nantinya akan ada relokasi industri dari Ehime ke Sulsel, terutama untuk pengembangan budidaya perikanan. Untuk mendukung hal ini maka akan banyak pemuda Sulsel yang dikirim ke Ehime untuk diberikan pelatihan.
Untuk penanaman sakura, sudah dilakukan sejak November lalu. Ribuan bibit sakura didatangkan dari Jepang dan dibibitkan di Toraja. Nantinya, sakura akan menjadi objek wisata baru di Toraja. Bibit sakura nantinya juga akan dibawa ke sejumlah daerah yang memiliki iklim yang cocok dan diharapkan menunjang sektor kepariwisataan.
Terkait penjajakan kerjasama ini, Thosifumi Joko mengatakan bukan hal mustahil. Setidaknya provinsi ini telah menjalin banyak kerjasama dengan Indonesia, termasuk Sulsel didalamnya.
"Saat ini Universitas Hasanuddin dan Ehime University telah menjalin kerjasama yang sehat dan kami menerima banyak mahasiswa Indonesia untuk belajar di Ehime University, saat ini setelah mahasiswa dari China, mahasiswa terbanyak Ehime University adalah mahasiswa dari Indonesia.
Hubungan dengan Sulsel di level perusahaan swasta, tambah Thosifumi juga sudah semakin erat. Hubungan ini diawali dengan penerimaan mahasiswa magang dari Sulsel oleh Ehime Toyota Motor yang berlanjut dengan pendonasian mobil ambulans dan pemadam kebakaran, pengiriam tenaga mekanik ke dealer mobil di Makassar, dan proyek pelatihan tenaga pengajar mekanik otomotif di balai kerja Kabupaten Bantaeng. Kerjasama sektor lain dan menjadi provinsi kembar adalah sesuatu yang mungkin.
"Pada peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia Jepang, saya sangat berbahagia karena dapat menanam bibit sakura, bunga yang sangat dicintai warga Jepang, dan merupakan simbol negara kami di kediaman gubernur Sulsel. Bunga sakura ini menjadi bukti hubungan persahabatan Sulsel dan Ehime. Saya berhapa bibit sakura ini akan tumbuh dan memekarkan bunga yang indah sebagai simbol perkembanagn kedua daerah," katanya.