JAKARTA, KOMPAS—Pengetahuan, sikap, dan keterampilan orangtua untuk melakukan pengasuhan yang terbatas mempengaruhi risiko gangguan pada tumbuh kembang anak. Salah satu gangguan tumbuh kembang yang terjadi di masyarakat adalah stunting atau tubuh pendek akibat kurang gizi kronis.
Untuk mengatasi masalah itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan program Akademi Keluarga Hebat Indonesia. Program tersebut diberikan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan orangtua yang memiliki balita dan anak melalui Kelas 1000 Hari Pertama Kehidupan (Kelas 1000 HPK).
"Kita tidak pernah menyiapkan secara formal bagaimana anak-anak kita harus memasuki kehidupan keluarga. Membangun keluarga harus dengan pengetahuan, ini harus diasah dan diaplikasikan," kata Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB Ujang Sumarwan saat membuka Wisuda Akademi Keluarga Hebat Indonesia Angkatan I Tahun 2018 di Kantor BKKBN Pusat, Jakarta, Senin (26/11/2018).
Sebanyak 60 ibu muda yang mengikuti Akademi tersebut diwisuda. Para wisudawan berasal dari Desa Cibatok 2 Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa tersebut merupakan salah satu desa dari 100 kabupaten/kota prioritas dalam penanganan stunting tahun 2018 yang ditetapkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan instansi terkait lainnya.
Kita tidak pernah menyiapkan secara formal bagaimana anak-anak kita harus memasuki kehidupan keluarga. Membangun keluarga harus dengan pengetahuan, ini harus diasah dan diaplikasikan.
Pola asuh
Peserta program diberi beragam materi untuk penguatan fungsi dan nilai-nilai keluarga, seperti pola mengasuh anak, penyediaan lingkungan belajar anak, pembagian peran ibu dan ayah, sampai pengelolaan keuangan. Materi-materi itu diberikan dosen Fakultas Ekologi Manusia IPB dua kali seminggu selama tiga bulan, mulai September hingga November 2018.
Pengasuhan yang baik pada 1000 Hari Pertama Kehidupan diperlukan untuk mengatasi dan mencegah terjadinya stunting pada balita. Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang menyebabkan tubuh anak lebih pendek dari ukuran anak normal di usia sama. Stunting disebabkan malnutrisi kronis, yaitu kurangnya asupan makanan dalam jangka panjang.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 oleh Kementerian Kesehatan, persentase prevalensi gizi stunting pada balita sejumlah 37,2 persen atau sekitar 9 juta anak.
Fondasi utama kehidupan manusia di masa depan dapat dipengaruhi oleh pengasuhan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Hal itu dimulai sejak awal konsepsi atau selama 270 hari masa kehamilan serta 730 hari setelah lahir (hingga anak berusia 2 tahun). Pada periode itu, terjadi perkembangan otak, pertumbuhah begitu cepat.
"Keluarga merupakan sistem pengasuhan dan pembelajaran manusia dengan memanfaatkan sumber daya dari lingkungannya. Itu bisa diubah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga guna kehidupan lebih baik bagi seluruh anggota keluarga," kata Deputi Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga BKKBN Muhammad Yani. (ERIKA KURNIA)