BANDUNG, KOMPAS — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berjanji akan membantu pelaku industri film dalam memproduksi film di provinsi tersebut. Dia meyakini film menjadi media yang efektif dalam mempromosikan pariwisata dan budaya.
”Sejumlah perizinan, seperti shooting, akan kami bantu. Namun, mohon promosikan pariwisata dan budaya di Jabar lewat film,” ujarnya saat menghadiri Festival Film Bandung (FFB) Ke-31 di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (24/11/2018).
Kamil mengatakan, tahun depan terdapat lebih dari 30 proyek pembangunan destinasi wisata di Jabar. Dia berharap promosi pariwisata lewat film dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.
”Visinya sama dengan Jabar yang bertujuan menjadi provinsi pariwisata. Jadi, pelaku film dan pemerintah bisa saling membantu,” ujarnya.
Kamil mencontohkan film Eat, Pray, Love yang mengambil lokasi pengambilan gambar di Bali. Film tersebut dinilai sukses mempromosikan ”Pulau Dewata” ke dunia internasional.
Jabar mempunyai lebih dari 1.000 destinasi wisata. Bentuknya beragam, seperti wisata alam, budaya, kuliner, dan belanja.
Pemerintah Provinsi Jabar menargetkan kunjungan 100 juta wisatawan per tahun pada 2023 dari kunjungan saat ini sekitar 70 juta wisatawan per tahun. Selain promosi, aplikasi pemesanan paket wisata juga sudah diluncurkan untuk memudahkan pengunjung.
Kamil juga menawarkan potongan harga untuk biaya penginapan dan bersedia jika diminta menjadi kameo. ”Kebetulan saya penikmat film. Sebelumnya pernah menjadi kameo di film Dilan 1990,” ujarnya.
Naik kelas
Menurut Kamil, memasuki usia 31 tahun, sudah sepantasnya FFB menjadi festival film internasional. Dengan begitu, apresiasi dan perhatian yang diperoleh akan lebih luas.
”Tahun depan FFB harus naik kelas menjadi level internasional. Ini akan menjadi kebanggaan bersama karena bisa bersanding dengan festival film internasional lain,” ujarnya.
Kamil menambahkan, pihaknya akan meneruskan penyelenggaraan FFB di Gedung Sate setiap tahun. Hal itu untuk mengidentikkan FFB dengan gedung ikonik di Kota Bandung tersebut.
”Tahun lalu agak kecewa karena FFB digelar di Jakarta. Tahun ini kembali ke pangkuan Gedung Sate dan untuk seterusnya,” ujar mantan Wali Kota Bandung itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari bertekad membangkitkan kembali perfilman di ”Kota Kembang”. Menurut dia, film berpotensi menjadi lokomotif untuk menggerakkan bidang ekonomi kreatif lain, seperti mode, kuliner, dan musik, serta mempromosikan pariwisata.
Pada FFB 2018, film Sultan Agung produksi Mooryati Soedibyo Cinema dan Dapur Film terpilih menjadi Film Bioskop Terpuji setelah menyisihkan empat nominase lain. Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop diraih Ario Bayu dalam film Sultan Agung. Sementara Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop diraih Marsha Timothy lewat film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak.
Film Televisi Terpuji diraih film My Trip My Adventures the Movie: The Lost Paradise produksi Transinema Pictures. Sementara Serial Televisi Terpuji diraih film Orang Ketiga produksi SinemArt.
Aktris senior Ade Irawan dan aktor senior Barry Prima mendapatkan Lifetime Achievements Awards. ”Tidak mungkin saya mendapatkan penghargaan ini tanpa orang-orang di balik layar, seperti produser, sutradara, kamerawan, dan yang lain. Terima kasih untuk mereka semua,” ujar Barry.