BOGOR, KOMPAS — Perilaku warga yang buang air besar di sungai masih mudah dijumpai di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Meski warga sudah memiliki WC di rumah, mereka cenderung memilih buang air besar di sungai karena telah terbiasa.
Menelusuri sebagian Bogor pekan lalu, salah satunya pada Selasa (13/11/2018) siang, ditemukan 13 siswa kelas 6 SDN 06 Bojong Gede tengah asyik mandi di Sungai Ciliwung di RT 001 RW 003 Sukahati, Cibinong, Kabupaten Bogor. Para siswa mengaku sering mandi dan berenang di wilayah tersebut. Tak terkecuali saat debit air meninggi seperti siang itu.
Area samping kanan dan kiri sungai tampak dipenuhi pohon bambu dan pohon jenis lain sehingga tampak rindang dan tertutup. Akses masuknya pun harus melewati halaman rumah warga. Di situ siswa biasa mandi karena terdapat area pinggiran sungai yang landai.
Berjarak 3 meter dari bibir sungai terdapat bebatuan sepanjang 5 meter mengikuti arus sungai. Di tempat itu ternyata para siswa kerap melihat orang buang air besar (BAB), baik orang dewasa maupun anak-anak.
”Di sini mah sering, di bebatuan karena arusnya agak deras,” kata salah satu siswa, Zaky (12).
Beberapa siswa juga mengaku pernah melakukan hal serupa di tempat yang sama. Mereka juga menyempatkan untuk kencing di sungai sebelum pulang ke rumah masing-masing.
Area tersebut juga kerap digunakan oleh warga untuk mencuci baju dan bahan mentah makanan. Saat para siswa tengah mandi, ada juga seorang ibu yang sedang mencuci daging ayam di samping mereka.
Salah satu warga RT 001 RW 003 Sukahati, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rahmat (60), mengaku sering BAB di lokasi yang disebutkan oleh siswa. Ia mengaku hal tersebut sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil.
”Ya seringlah namanya juga tinggal di (pinggiran) kali. Ya dibuat berendam enak aja,” katanya.
Tak hanya dia, banyak juga warga yang memiliki kebiasaan sama meski sudah memiliki WC di rumah. Hal itu sudah menjadi kebiasaan sejak lama.
”Bukan karena punya WC atau enggak, tetapi karena sudah kebiasaan saja mereka,” kata Rahmat.
Ia menambahkan, pemandangan seperti itu sering terlihat saat musim kemarau. Sebab, banyak warga yang kekeringan sehingga memilih mandi dan buang hajat di sungai.
Jika hujan deras melanda Bogor bagian atas, tak jarang luapan air masuk hingga ke halaman rumah warga. Sampah dan kotoran ikut terbawa. ”Paling hanya sampai depan pintu saja,” kata Fauzi, warga di bantaran sungai. (FAJAR RAMADHAN)