Sebanyak 21 pemimpin negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) akan bertemu di Port Moresby, Papua Nugini, Sabtu (17/11/2018) hingga Minggu (18/11/2018). Ibu Kota Negara Papua Nugini itupun bersiap menyambut para tamu dari negara-negara penyumbang 60 persen pendapatan domestik bruto dunia tersebut.
Perhelatan APEC sudah terasa begitu memasuki pesawat Air Niugini, maskapai penerbangan nasional Papua Nugini, yang terbang dari Bandar Udara Changi, Singapura ke Port Moresby. Tak hanya memasang logo APEC 2018 Papua Nugini, promosi APEC pun menjadi pembuka begitu para penumpang menekan tombol layar pada kursi pesawat.
Rasa APEC menjadi lebih kental lagi begitu mendarat di Bandar Udara Jacksons, Port Moresby. Di ujung pintu masuk bandara, beberapa petugas membagikan stiker khusus untuk para delegasi APEC, termasuk staf dan para juru warta.
Tak hanya mendapatkan prioritas pemeriksaan imigrasi, delegasi juga mendapat keistimewaan keluar dari bandara tanpa harus melalui pos pemeriksaan barang.
Di Kompleks Bandara juga terpampang semacam tugu dari beton tulisan APEC 2018. Bukan tugu tidak permanen tetapi sungguh tugu dari beton yang menandakan perhelatan APEC ini disiapkan dengan serius.
Sekedar menambah pengetahuan, Bandar Udara Jacksons ini sudah ada sebelum Perang Dunia II. Dan, saat Perang Dunia II menjadi salah satu basis pasukan Sekutu di dalam melawan invasi dari Jepang.
Bendera APEC juga terlihat dipasang di sepanjang jalan dari Bandara Jacksons ke pusat kota Post Moresby. Jarak dari bandara ke pusat kota Moresby kurang dari 10 kilometer.
Yang berbeda dengan di Indonesia, polisi dan tentara bertebaran di mana-mana, di sepanjang jalan bahkan nyaris di setiap sudut kota. Tak hanya dari Papua Nugini, tentara dan polisi yang berjaga-jaga juga berasal dari Austalia dan Amerika.
Kapal perang Australia juga terlihat berjaga-jaga tak jauh dari kawasan Pantai Ela.
Mobil-mobil dengan pengaman pagar besi pada bagian jendela juga berlalu lalang.
Pagar-pagar besi juga terlihat di pintu dan jendela restoran-restoran di Port Moresby. Pemerintah Papua Nugini memang meningkatkan pengamanan khusus untuk menyambut para pemimpin negara APEC.
Tak hanya itu pemerintah juga membangun gedung khusus untuk penyelenggaraan APEC bernama APEC Haus di kawasan Pantai Ela. Pantai Ela merupakan pantai utama di Port Moresby, dengan pasir putih yang membentang hingga satu kilometer.
Demi APEC, pihak swasta juga turut membangun fasilitas penunjang pertemuan pemimpin negara-negara APEC, seperti hotel dan lainnya. Hotel yang ditempati delegasi Indonesia dan Rusia misalnya, baru beroperasi sebulan lalu.
Bahkan, untuk menampung tamu, didatangkan pula dua kapal pesiar dari Australia.
Infrastruktur jalan di Port Moresby juga terlihat baru selesai diperbaiki. Di beberapa sudut terlihat bendera bertuliskan "China Aid".
Merujuk pada sambutan Presiden China Xi Jinping saat tiba di Port Moresby, Rabu lalu, China memang mendukung penuh Papua Nugini menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin APEC.
Sejumlah pemimpin negara mengonfirmasi kehadiran mereka ke Port Moresby. Salah satunya Presiden Joko Widodo yang akan tiba, hari Sabtu pagi ini. Indonesia juga mendukung penuh penetapan Papua Nugini sebagai pemimpin APEC.
"Sejak awal Papua Nugini menyampaikan keinginan menjadi tuan rumah, Indonesia sudah memberikan dukungan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Port Moresby, Jumat sore kemarin.
Menlu Retno pun mengagendakan bertemu Menlu Papua Nugini Rimbin Pato, Jumat siang kemarin. Sebagai negara sahabat, Indonesia kembali menanyakan kesiapan Papua Nugini menggelar pertemuan 21 pemimpin negara APEC.
Tak hanya itu Indonesia juga memberikan banyak bantuan lain. Salah satunya pelatihan keprotokolan bagi para petugas protokol Papua Nugini.
Dokumentasi resmi APEC juga dikerjakan oleh Indomedia, perusahaan broadcasting dari Indonesia. Menurut Datun, salah seorang kameraman Indomedia, setidaknya 27 kamera didatangkan dari Indonesia termasuk 30 kameraman dan petugas teknis lainnya.
Hari ini, sejarah pun tertoreh. Setelah seperempat abad menjadi anggota APEC, Papua Nugini terpilih menjadi tuan rumah perhelatan besar tahunan para pemimpin ekonomi dunia.