PALU, KOMPAS — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menilai kegiatan belajar dan mengajar di Sulawesi Tengah terus bangkit setelah dihantam gempa, tsunami, dan likuefaksi pada 28 September 2018.
”Kami ingin dan meyakini kebangkitan pendidikan di sini lebih cepat dan lebih hebat,” kata Muhadjir, Sabtu (17/11/2018), saat apel Anak Sulteng Bangkit Lebih Hebat di halaman Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Palu.
Apel di Palu merupakan kunjungan kedua Muhadjir setelah bencana menghantam Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong. Muhadjir kembali datang untuk memastikan kegiatan belajar-mengajar telah pulih dan memungkinkan jika dipercepat.
Pemulihan dan percepatan kegiatan belajar dan mengajar di Sulteng setelah bencana alam akan amat bergantung pada peran guru. Namun, keduanya mendapat kendala, yakni guru-guru juga menjadi korban bencana alam. Guru diharapkan mampu bangkit lebih cepat agar dapat mendorong peserta didik tidak berlama-lama meninggalkan sekolah.
Di Sulteng terdapat 20.597 guru yang 15.080 guru di antaranya terdampak bencana. Akibat bencana, 48 guru meninggal, 34 orang hilang, dan 11 pengajar luka berat. Demi membantu meringankan beban guru terdampak bencana, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan tunjangan khusus bagi guru-guru terdampak di Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong. Anggaran yang siap dicairkan bernilai total Rp 76,2 miliar. Tunjangan khusus diberikan setiap bulan untuk jangka waktu enam bulan.
”Para guru jangan patah semangat. Bapak dan ibu guru pasti mampu memompa semangat siswa siswi untuk belajar,” ujar Muhadjir.
Dalam apel itu, Muhadjir juga menyerahkan bantuan alat-alat sekolah sebanyak 40.000 paket. Bantuan itu terdiri dari tas, seragam, dan alat tulis untuk siswa SD, SLTA, dan SLB.
Sebanyak 400 kelas darurat di 200 lokasi sedang dibangun. Unicef juga membantu dengan mendirikan 450 tenda sebagai kelas darurat. Untuk pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat, ada bantuan bahan dan alat pembelajaran tenda kapasitas 15 orang, tenda kapasitas 60 orang, alat permainan edukasi, pengeras suara, generator set, komputer, dan kendaraan roda dua untuk di lapangan.