SINGAPURA, KOMPAS — Konferensi Tingkat Tinggi Ke-33 Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Singapura menghasilkan setidaknya total 62 dokumen penting. Tujuh dokumen itu dicantumkan dalam Chairman’s Statement yang dirilis Kamis (15/11/2018) ini.
Tujuh dokumen itu meliputi dokumen tentang Kerangka Kota Cerdas ASEAN;
Deklarasi ASEAN tentang Mempromosikan Pekerjaan Ramah Lingkungan untuk Ekuitas dan Pertumbuhan Inklusif Komunitas ASEAN; dan Masterplan ASEAN 2025: Mengarusutamakan Hak Penyandang Disabilitas. Selain itu, dihasilkan pula dokumen tentang Pernyataan Bersama ASEAN tentang Perubahan Iklim pada Konferensi Para Pihak Ke-24 (COP 24) ke Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC); Pernyataan Bersama ASEAN untuk Pertemuan Ke-14 Konferensi Para Pihak pada Konvensi Keanekaragaman Hayati; Deklarasi ASEAN tentang Adopsi Pemuda ASEAN dalam Aksi Iklim dan Hari Ketahanan Bencana; dan terakhir adalah dokumen tentang deklarasi tentang Pedoman Bantuan Konsuler oleh Misi Negara Anggota ASEAN di Negara Ketiga kepada Warga Negara dari Negara Anggota ASEAN Lainnya.
Dalam pernyataan tertulis, para anggota ASEAN menggarisbawahi pentingnya memperkuat sentralitas ASEAN dan persatuan dalam upaya pembentukan komunitas dan keterlibatan dengan mitra eksternal ASEAN. ASEAN menegaskan kembali komitmen terhadap arsitektur regional berbasis aturan yang terbuka, transparan dan inklusif, membangun mekanisme yang dipimpin ASEAN termasuk ASEAN Plus One, ASEAN Plus Three (APT), East Asia Summit (EAS), ASEAN Regional Forum (ARF), dan Pertemuan Para Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM-Plus).
Kami menegaskan kembali keyakinan kami bahwa regionalisme dan multilateralisme adalah prinsip-prinsip penting dan kerangka kerja sama dan bahwa kekuatan dan nilai mereka terletak pada inklusivitas mereka, sifat berbasis aturan, dan penekanan pada saling menguntungkan dan menghormati.
Para kepala negara ASEAN juga meninjau kemajuan ASEAN dalam membangun sebuah komunitas yang tangguh dan inovatif dan memperdalam hubungan dengan seluruh dunia. Mereka saling bertukar pandangan tentang perkembangan global dan regional baru-baru ini dan mendiskusikan bagaimana membawa ASEAN maju pada saat perubahan yang cepat.
Di akhir KTT, para pemimpin ASEAN menegaskan kembali komitmen mereka terhadap implementasi penuh Visi Komunitas ASEAN 2025 dan Visi Pemimpin ASEAN untuk ASEAN yang tangguh dan Inovatif. ”Kami memutuskan untuk sepenuhnya memanfaatkan peluang yang muncul dari revolusi digital sambil tetap tanggap terhadap isu-isu yang muncul, termasuk ancaman keamanan non-tradisional dan tantangan lingkungan, dan memastikan pembangunan berkelanjutan,” demikian dikatakan para pemimpin ASEAN.