Warga Pertanyakan Kelanjutan Pembebasan Lahan di Bantaran Kali Ciliwung
Oleh
Dian Dewi Purnamasari
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pembebasan lahan untuk program penataan Kali Ciliwung di Jakarta Selatan, mandek. Padahal, beberapa bidang tanah di bantaran sungai sudah dibebaskan.
Di RT 005 RW 008 Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, banyak rumah di bibir Kali Ciliwung yang dibongkar dan ditinggalkan penghuninya.
Lurah Pejaten Timur Agus Letahiid mengatakan, dari total 1.300 bidang tanah yang akan dibebaskan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, baru 180 bidang tanah yang dibebaskan. Tanah warga di bantaran Kali Ciliwung itu dibeli dengan harga perkiraan (appraisal). Syaratnya, warga harus mengantongi dokumen kepemilikan lahan, baik girik, akta jual beli (AJB), atau sertifikat.
“Proses pembebasan lahan yang dulu kurang tepat sasaran karena seharusnya yang dibebaskan di daerah genangan padat penduduk dulu. Kenyataannya, banyak tanah kosong yang justru didahulukan,” ujar Agus, Selasa (13/11/2018).
Agus menambahkan, tahun lalu, ia mengusulkan pembebasan 100 bidang tanah di lokasi padat penduduk. Lokasi yang diusulkan di antaranya berada di RT 005 RW 008, RT 012 RW 006, dan RT 005 RW 005 Kelurahan Pejaten Timur. Seluruh data lahan yang mau dibebaskan juga sudah disetorkan ke Dinas SDA DKI.
Namun, dokumen yang sudah diserahkan kepada Dinas SDA itu tidak lolos saat pencairan dana.
Karumi (45), warga RT 005 RW 008, sudah 20 tahun tinggal di bantaran Kali Ciliwung. Ia mau tanahnya dibeli pemerintah dan pindah ke lokasi lain yang tidak banjir. “Kalau tanah saya dibeli sih mau-mau saja, tapi kan belum ada sosialisasi lagi. Sebenarnya mau dilanjutkan atau tidak programnya?” tanyanya.
Di Kelurahan Pengadegan, Pancoran, rencana relokasi warga bantaran Kali Ciliwung juga belum terealisasi. Warga RT 008 RW 001 Kelurahan Pengadegan masih tinggal di pinggir Kali Ciliwung meskipun ada satu menara rusunawa berkapasitas 198 unit di sekitar lokasi.
Lokasi permukiman berada di cekungan dataran rendah. Jarak antara rumah dan kali hanya 2-5 meter. Saat ketinggian air di Katulampa, Bogor, siaga 1, tiga RT di kelurahan itu akan kebanjiran. Bulan Februari 2018, air merendam rumah warga hingga ketinggian 3 meter.
Lurah Pengadegan Muhammad Mursid mengatakan, ada tiga RT di wilayah itu yang terdampak luapan air Kali Ciliwung. Wilayah itu ialah RT 008 RW 001, RT 011 RW 001, dan RT 007 RW 002. Setidaknya 300 kepala keluarga terdampak banjir.
Dalam program normalisasi Ciliwung yang dilaksanakan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dan Pemprov DKI Jakarta, wilayah itu akan ditata. Penataan dilakukan dengan membangun jalan inspeksi selebar 36 meter dari badan sungai. Untuk itu, diperlukan relokasi warga di bantaran kali.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, pembebasan lahan di bantaran kali di Jakarta masih berjalan. Tahun 2018, Dinas SDA mendapatkan Rp 1,3 triliun untuk pembebasan lahan. Namun, hingga bulan November, dana baru terserap sekitar Rp 300 miliar. Kendalanya antara lain kelengkapan dokumen kepemilikan tanah serta penolakan dari warga.