Saat Bill Gates Perkenalkan Toilet Futuristik di Beijing
Oleh
Benny D Koestanto
·3 menit baca
BEIJING, SELASA — Menempatkan sebotol tinja di atas sebuah alas di samping dirinya, miliuner filantropis Bill Gates memamerkan sebuah fasilitas untuk pembuangan limbah manusia yang aman saat ia membuka pameran Reinvented Toilet Expo di Beijing, China, Selasa (6/11/2018). Teknologi dalam pameran itu diklaim sebagai kemajuan paling signifikan dalam bidang sanitasi dalam dua abad terakhir di dunia.
”Anda bisa menebak apa yang ada di gelas ini, dan Anda benar, kotoran manusia,” kata mantan CEO raksasa peranti lunak Microsoft itu. ”Jumlah kotoran yang sedikit ini bisa mengandung sebanyak 200 triliun sel rotavirus, 20 miliar bakteri Shigella, dan 100.000 telur cacing parasit,” katanya. Dia melanjutkan, patogen seperti itu telah menyebabkan penyakit yang membunuh hampir 500.000 anak di bawah usia lima tahun setiap tahunnya.
Bill Gates sengaja datang ke pameran itu. Lebih dari 20 perusahaan dan institusi akademis memamerkan teknologi toilet baru di pameran yang digelar selama tiga hari di Beijing. Aneka fasilitas dipamerkan, mulai dari toilet mandiri hingga instalasi pengolahan limbah bertenaga skala kecil yang disebut Omni Processor.
The Bill and Melinda Gates Foundation yang didirikan Gates bersama istrinya telah menghabiskan lebih dari 200 juta dollar AS sejak 2011. Yayasan itu didirikan untuk merangsang penelitian dan pengembangan teknologi sanitasi yang aman. ”Teknologi yang akan Anda lihat di sini adalah kemajuan paling signifikan dalam sanitasi dalam hampir 200 tahun,” katanya.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (Unicef) memperkirakan bahwa 4,5 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki akses ke sanitasi yang dikelola dengan aman. Terkait hal itu, sebanyak 480.000 anak-anak di bawah usia lima tahun meninggal setiap tahun akibat diare, terutama di Asia Selatan dan Afrika sub-Sahara. Biaya ekonomi yang cukup besar pun harus ditanggung akibat kondisi itu. Biaya sanitasi yang buruk di dunia hampir menelan 223 miliar dollar AS pada tahun 2015, menurut sebuah studi oleh Oxford Economics dan produsen toilet Jepang Lixil.
Secara khusus Gates memuji sistem perdagangan global dan bebas yang memungkinkan teknologi toilet itu tumbuh. ”Saya benar-benar percaya perdagangan memungkinkan setiap negara melakukan apa yang terbaik,” katanya kepada Reuters. ”Jadi ketika saya berbicara tentang komponen toilet yang dibuat di China, yang lain di Thailand, yang lain di Amerika Serikat, Anda benar-benar ingin menyatukan semua IQ itu sehingga Anda mendapatkan kombinasi itu.”
Dia membandingkan perubahan dari toilet tradisional menjadi model tanpa air sama dengan pengembangan dalam komputasi dengan saat dirinya mendirikan Microsoft pada pertengahan 1970-an. ”Dengan cara komputer pribadi itu sendiri, bukan melalui sebuah benda raksasa, kita bisa melakukan pemrosesan kimia seperti ini di tingkat rumah tangga,” katanya. (AP/REUTERS)