JAKARTA, KOMPAS – Pencarian hari kedua korban tenggelam di Kali Banjir Kanal Barat masih berlangsung hingga Rabu (7/11/2018) petang. Banyaknya sampah dan lumpur di kali menjadi tantangan dalam operasi ini.
Kedua korban bernama Sihabul Fahmi (15) dan M Iqbal (15). Keduanya adalah warga Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah Jakarta Barat. Mereka berenang di Kali Banjir Kanal Barat (BKB) bersama Ade, salah satu korban selamat. Ketiganya berenang pada pukul 15.00, Selasa (6/11/2018). Iqbal dan Fahmi diduga tenggelam karena terseret arus.
Kepala Regu Tim Penyelamatan Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat Fadillah mengatakan, arus di Kali BKB cukup deras. Arus tersebut bergerak ke arah utara. Akibatnya, pencarian korban disebar di beberapa titik.
Operasi pencarian korban berlangsung sejak kemarin sore, tepatnya sekitar pukul 16.00. Operasi ini melibatkan tim gabungan dari beberapa pihak, antara lain adalah Basarnas, Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Kepolisian Sektor Palmerah, dan Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Menurut Komandan Tim Kantor Search and Rescue (SAR) Jakarta Aulia Sholihanto, operasi pencarian hari ini berlangsung sejak pukul 06.00. Pencarian akan dilakukan hingga tujuh hari. Hal ini sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku.
Aulia mengatakan, banyaknya sampah dan lumpur di dasar kali menjadi penghambat pencarian korban. Ia tidak dapat memastikan tebalnya lumpur yang mengendap di dasar kali. Namun, ia memperkirakan kedalaman kali mencapai 3-4 meter.
“Arus di kali ini juga harus kami perhitungkan. Kadang arusnya deras, tapi kadang juga tidak. Arusnya naik-turun,” kata Aulia.
Pencarian hari ini dilakukan dengan menyusuri Kali BKB dan menyusuri tepi kali. Selain itu, pencarian juga dilakukan dengan membagi empat SAR Rescue Unit (SRU). Masing-masing SRU ditempatkan di titik-titik tertentu. Penyebaran titik bermula dari titik tenggelamnya korban ke arah utara.
Ibu korban, Sumira (44) mengatakan, ia menerima kabar tenggelamnya Iqbal sekitar pukul 15.30. kabar itu ia peroleh dari adiknya dan teman-teman korban. Menurutnya, Iqbal tidak pernah berenang di Kali BKB selama ini. Pasalnya, ia tidak pernah menerima baju basah dari Iqbal selepas bermain.
Ia mengaku pasrah dan ikhlas atas kehilangannya. Namun, ia berharap anaknya dapat segera ditemukan. “Pinginnya Iqbal cepat ketemu,” kata Sumira sambil mengusap air matanya.
Titik terang
Operasi pencarian korban tenggelam sempat menemukan titik terang sekitar pukul 15.30. Aulia mengatakan, tubuh salah satu korban sempat terlihat di permukaan air. Lokasinya berjarak sekitar 50 meter dari titik tenggelamnya korban. Namun, tubuh korban kembali tenggelam ke dalam air.
“Saat manusia tenggelam, air akan masuk ke dalam tubuh dan membuat tubuh bengkak. Dalam 24 jam, tubuh korban akan menjadi ringan sehingga bisa mengapung. Ini belum 24 jam. Kemungkinan, tubuh korban masih “berat”, jadi tenggelam kembali,” kata Aulia.
Para petugas pencarian korban akhirnya menggunakan teknik ombak. Sebanyak dua perahu karet dikerahkan untuk bergerak memutar dengan kecepatan yang relatif cepat. Tujuannya adalah untuk membuat ombak di Kali BKB. Adanya ombak diharapkan dapat membuat tubuh korban muncul ke permukaan air. (SEKAR GANDHAWANGI)