Partisipasi Pemilih di Jatim Ditarget Capai 80 Persen
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jawa Timur menghendaki partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Umum 2019 menembus 80 persen dari total daftar pemilih tetap yang telah disahkan. Untuk itu, pelaksanaan pesta demokrasi harus tertib dan aman sekaligus memenuhi slogan luber jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil). Dengan demikian, rakyat yakin dan terdorong untuk menggunakan hak politik.
Situasi dan kondisi wilayah yang tertib dan aman hanya bisa diwujudkan jika kerja sama antarlembaga negara berlangsung baik. Untuk itu, Selasa (6/11/2018), di Grand City Surabaya, Forkopimda Jatim mengadakan Rapat Koordinasi Ketertiban dan Keamanan di Wilayah Jawa Timur Tahun 2018. Dalam acara yang dihadiri lebih dari 2.500 aparatur pemerintah, Polri, dan TNI, ingin diupayakan sungguh-sungguh Pemilu 2019 tertib, aman, dan luber jurdil.
Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, kesuksesan Pemilu 2019 akan berdampak positif terhadap berbagai aspek kehidupan nasional. Kontestasi politik yang luber jurdil akan berpengaruh positif dalam persepsi publik internasional terhadap kondisi ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia.
Secara konkret, jika Pemilu 2019 bisa diupayakan minim bahkan tiada konflik, kewibawaan aparatur negara akan tinggi di mata dunia. Internasional menjadi yakin bahwa Indonesia memang tertib dan aman. Dalam konteks ekonomi, kepastian dalam ketertiban dan keamanan akan mendorong penanaman modal. Selain itu, iklim usaha masyarakat juga tumbuh dan terus bergerak.
Jika perekonomian lancar, potensi masalah politik, sosial, dan budaya bisa ditekan. Harapannya, interaksi antarmasyarakat berlangsung dalam suasana damai dan tenteram. Energi bangsa tidak habis untuk “bertengkar” karena perbedaan tetapi bagaimana memajukan peradaban dan meninggikan martabat Indonesia sebagai salah satu bangsa yang patut disegani di dunia.
“Menurut saya, silaturahim seperti ini sampai di tataran lingkungan (RT) harus terus dilakukan,” kata Soekarwo. Dengan silaturahim ada komunikasi. Potensi masalah di tingkat mikro bisa diketahui, diatasi, dan diantisipasi sehingga tidak membesar. Antara lain, pencegahan penyebaran fitnah, ujaran kebencian, kampanye hitam, dan berita bohong.
Untuk itu, Forkopimda mendorong aparatur sampai satuan terkecil untuk memastikan situasi dan kondisi masyarakat tetap tertib dan aman. Harapannya, saat pemungutan suara untuk Pemilihan Presiden dan Pemilihan Anggota Legislatif (DPR, DPD, DPRD), tingkat partisipasi masyarakat tinggi. “Ya, kami targetkan bisa tembus 80 persen,” kata Soekarwo.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Soni Sumarsono mengatakan, Jatim berpeluang mampu memenuhi target partisipasi di atas 80 persen. Salah satu indikasinya ialah kesediaan aparatur pemerintah, Polri, dan TNI datang untuk rapat besar koordinasi di Surabaya. “Ini terlihat kompak dan semoga terus begini,” katanya.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Luki Hermawan dan Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal Arif Rahman bertekad membantu Pemprov Jatim dan pemerintah kabupaten/kota di Jatim untuk memastikan kondisi wilayah terus tertib dan aman menjelang Pemilu 2019.