KARAWANG, KOMPAS — Dalam tiga hari perpanjangan pencarian korban dan bangkai pesawat Lion Air PK-LQP, tim penyelam Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut fokus mencari jasad korban dan bagian kotak hitam yang berisi rekaman percakapan di kokpit (CVR). Sementara tim SAR gabungan masih terus mencari korban lewat jalur darat dengan menyisir pantai.
Tim penyelam Kopaska dari Pokso Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, menemukan 19 jasad yang diduga korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Karawang, Senin (5/11/2018). Tim juga menemukan sejumlah puing pesawat, salah satunya bagian komponen roda belakang pesawat.
”Saat menyelam sedalam 31 meter, tim yang membawa detektor sonar sempat mendengar sinyal CVR. Namun, sinyal itu menghilang,” ujar Komandan Satuan Kopaska Komando Armada Barat Satu Kolonel Laut Johan Wahyudi.
Johan mengatakan, hasil temuan tersebut telah dibawa ke pokso pencarian utama di Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok, Jakarta.
Selanjutnya, jasad yang ditemukan akan dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk identifikasi lebih lanjut. Dalam pencarian hari kedelapan itu, lanjut Johan, kondisi cuaca cukup mendukung. Ombak tidak terlalu tinggi sehingga pencarian dapat dilakukan sejak pagi.
”Cuaca pagi juga tidak terlalu panas. Namun, saat penyelaman, memang terdapat lumpur seperti pada hari-hari sebelumnya,” ujarnya.
Johan menyebutkan, penyelaman pada Selasa dan Rabu juga akan dilanjutkan ke lokasi tim mendengar sinyal CVR tersebut. Tim akan mencari dari pukul 07.00 hingga pukul 17.00.
”Kami akan maksimalkan masa perpanjangan pencarian ini untuk mencari CVR dan jasad korban, baik di dalam air maupun permukaan,” ucap Johan.
Sementara itu, tim SAR gabungan yang mencari korban lewat darat menemukan dua jasad yang diduga korban jatuhnya pesawat Lion Air. Kedua jasad itu ditemukan di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, sekitar 20 kilometer ke barat dari Posko Tanjung Pakis.
Seluruh barang dan jasad yang diduga korban langsung diantarkan ke kapal SAR KN Sadewa yang bertugas mengumpulkan jenazah. Pencarian lewat darat juga dilakukan ke arah timur hingga Pantai Pisangan, sekitar 30 kilometer dari posko. Namun, tim tidak menemukan jasad yang diduga korban.
”Pencarian lewat darat selanjutnya (Selasa dan Rabu) akan fokus ke barat sesuai dengan arah angin. Namun, kami mengimbau nelayan yang berada di arah timur untuk memberikan infomasi jika menemukan jasad diduga korban,” ucapnya.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah mengingatkan tim pencari agar tetap memantau pencarian korban di hutan bakau dari Muara Bungin, Karawang, hingga Muara Gembong, Bekasi.
”Semua tim fokus mencari korban dan barang-barang korban. Hal ini sangat dibutuhkan untuk identifikasi. Tim juga mewaspadai lumpur di sekitar hutan bakau dengan tinggi mencapai 1 meter,” ujarnya.