Wajah Cantik Intramuros
Waktu seperti berhenti di kawasan kota tua Intramuros. Di dalam tembok sepanjang 4,5 kilometer itu, kehidupan warga menyatu dengan bangunan-bangunan tua yang masih difungsikan hingga sekarang. Simbol-simbol modernitas dan kegiatan ekonomi di dalamnya saling melebur menjadi satu.
”P edicab... pedicab... only 200 pesos for 30 minutes madam.” Elmar R Evina menawarkan diri untuk membawa kami berjalan-jalan keliling Intramuros. Evina adalah pengendara pedicab, semacam becak, tetapi dengan kabin penumpang di samping. Ia bersama lima rekannya yang berprofesi sama menawarkan eksotisme gedung-gedung tua peninggalan Spanyol.
Beberapa kali berkunjung ke kota Manila, Filipina, rasanya tak pernah bosan untuk melangkahkan kaki ke Intramuros. Kawasan kota tua ini menyimpan jejak sejarah penjajahan Spanyol yang menguasai Filipina selama ratusan tahun. Intramuros menjadi saksi bagaimana kaum eksklusif Spanyol tinggal di dalam tembok berbentuk oktagon untuk perlindungan diri.
Kami pun tertarik untuk mencoba tawaran Evina. Untuk keliling Intramuros seluas 64 hektar rasanya tidak mungkin menghabiskan waktu setengah hari untuk berjalan kaki. Bayangkan saja, ada 27 situs bangunan bersejarah yang direvitalisasi pemerintah kota Manila untuk tujuan wisata.
Intramuros berarti ”di dalam tembok”. Benteng kota berbentuk tembok panjang dengan bastion di beberapa sudut itu dibangun tahun 1571 pada masa pemerintahan Gubernur Lopez de Legazpi. Benteng itu dibangun sebagai pusat pemerintahan kolonial Spanyol di Filipina.
Sambil mengayuh sepedanya, Evina mengajak kami menuju Fort Santiago. Ini adalah benteng terbesar di Intramuros dengan luas 620 meter persegi. Benteng sepanjang 4,5 kilometer ini berada persis di muara Sungai Pasig.
Dengan fasih, Evina yang lebih suka dipanggil Choy pun mulai bercerita tentang Fort Santiago. Kursus menjadi pemandu wisata yang disediakan pemerintah kota Manila dan kegigihannya mencari tahu cerita sejarah Intramuros membuat ia mampu bercerita cukup detail.
”Inggris pernah menyerang benteng ini tahun 1762. Dulu benteng ini terbuat dari bambu lalu direnovasi menjadi tembok tebal. Di bawah sana ada kolam yang di bawahnya ada ruangan. Kolam itu fungsinya sebagai pendingin udara,” kata Choy. Dulu di dalam benteng itu masih terdapat banyak meriam, tetapi kemudian diambil ketika Amerika masuk ke Filipina.
Perlawanan
Pada akhir abad ke-18, orang pribumi yang disebut Pinoy pernah menyerang Intramuros dan Fort Santiago salah satunya. Pada tahun 1896, Pinoy berjuang untuk mengusir Spanyol, tetapi kekuatan penjajah sulit dilawan. Ketika Amerika datang, Pinoy sedikit terbantu. ”Amerika membeli Filipina dari Spanyol dengan harga 20 juta dollar,” ungkap Choy.
Sepanjang perjalanan, Choy berbicara panjang lebar tentang sejarah Manila dan Intramuros. Selama bercakap, kekuatannya menggenjot sepeda tidak sekali pun melemah, padahal ia sedang mengangkut dua penumpang.
Hal menarik lain dari Intramuros adalah masih difungsikannya bangunan-bangunan tua bersejarah itu sebagai tempat kegiatan sehari-hari. Di beberapa lokasi kami melihat beberapa gedung digunakan untuk kafe, restoran, kedai makan, kantor instansi pemerintahan, dan lain-lain. Tempat komersial itu menempati beberapa ruangan melengkung yang dulu dipakai sebagai tempat tahanan. Tidak ada satu pun bangunan baru didirikan di dalam kawasan Intramuros meski kegiatan komersial di sana cukup ramai.
Mata saya tertarik melihat bangunan The Manila Times. Ini adalah koran berbahasa Inggris tertua di Filipina yang didirikan pada tahun 1898 setelah perjanjian Paris ditandatangani. Perjanjian itu mengakhiri kekuasaan Spanyol ke tangan Amerika. Tidak jauh dari situ, ada lagi gedung yang dipakai Manila Bulletin, juga koran terbesar di Manila.
Sore itu cukup ramai. Di beberapa ruas jalan di dalam benteng Intramuros terlihat para pelajar pulang sekolah. Menurut Choy, mereka adalah mahasiswa
Universitas Mapua. Mapua merupakan perguruan tinggi ternama untuk jurusan arsitektur yang didirikan pada tahun 1925 oleh arsitek ternama Thomas Mapua.
Bangunan yang ditempati Universitas Mapua ini dulu adalah gereja yang hancur akibat perang, tetapi kemudian dibangun kembali sesuai aslinya dengan beberapa penyesuaian. Selain Universitas Mapua, masih ada 26 perguruan tinggi tingkat sarjana maupun diploma di kawasan Intramuros. Hal ini menjadikan Intramuros dikenal sebagai daerah ”sabuk universitas”.
Perhatian Filipina terhadap dunia pendidikan juga bisa dilihat jejaknya di Manila High School yang juga berada di dalam ”kawasan tembok”. Manila High School didirikan di daerah General Luna Street Intramuros pada tahun 1962 hingga 1967. Sekolah tersebut merupakan sekolah umum pertama di Asia dan sekolah umum tertua di Filipina.
”Saya juga sekolah di sini (Manila High School). Ini gratis karena sekolah pemerintah. Banyak anak-anak bersekolah di sini karena dekat dari rumah,” ujar Choy. Di dalam kawasan pelajar itu, terdapat asrama bagi pelajar maupun mahasiswa yang tinggal di luar Manila.
Manila High School menempati sebuah gedung yang tidak jauh dari reruntuhan gereja Recoletos. Gereja itu dibangun pada 1606, tetapi berulang kali hancur karena perang dan gempa. Setelah Perang Dunia II, bangunan gereja itu benar-benar musnah dan orang-orang Filipina enggan membangun kembali gereja itu karena tidak mau mengingat kekejaman di masa lalu.
”Setelah kehancuran Recoletos, kaum gereja tidak mau membangun gereja di dalam benteng. Mereka memilih membangun gereja di luar tembok. Ada tujuh gereja dari berbagai ordo di Intramuros,” ungkap Choy. Dari tujuh gereja itu, yang paling dikenal adalah Gereja San Agustin dan Katedral Manila.
Gereja San Agustin adalah gereja tertua di Filipina yang dibangun pada 1571. Bangunan sekarang ini merupakan bangunan ketiga di situs itu karena berulang kali rusak akibat kebakaran, perang, dan gempa. Gereja San Agustin pertama terbuat dari konstruksi bambu, nipah, dan kayu.
Ordo San Agustin kemudian merenovasi gereja itu dengan struktur batu. Di San Agustin, kami menutup perjalanan malam itu mengelilingi Intramuros yang cantik. Secantik mempelai perempuan yang malam itu diberkati di dalam gereja tua.