Lokasi Persebaran Puing Ditemukan, Basarnas Perluas Wilayah Pencarian
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
ADITYA DIVERANTA UNTUK KOMPAS
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Muhammad Syaugi menjemput kedatangan Presiden Joko Widodo di Jakarta International Container Terminal 2 (JICT) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/11/2018).
JAKARTA, KOMPAS--Badan SAR Nasional (Basarnas) hingga Jumat (2/11/2018) sore telah menemukan secara pasti lokasi persebaran puing pesawat Lion Air PK-LQP rute JT-610 dan akan memperluas wilayah pencarian. Usaha itu diharapkan dapat segera mengarah kepada temuan badan pesawat serta kotak perekam suara kokpit (CVR) untuk keperluan investigasi lebih lanjut.
Hal itu dikatakan Kepala Basarnas Muhammad Syaugi setelah kedatangan Presiden RI Joko Widodo menuju Posko Basarnas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara. Syaugi mengatakan, temuan data perekam penerbangan (FDR) pada Kamis lalu (1/11/2018) mengarahkan pencarian ke sejumlah puing dengan ukuran yang lebih besar.
Salah satu puing terbesar yang ditemukan yaitu bagian roda pesawat pada pukul 14.02. Temuan itu diangkat menggunakan crane dan mulai dibawa dari perairan ke Posko Basarnas di JICT.
"Kita sudah sapu kawasan itu dengan Remotely Operated Vehicles (ROV) dan ditemukan puing yang lebih besar, sekitar 5-7 meter termasuk roda pesawat. Tantangannya sulit karena menjelang sore arus semakin deras, sehingga memengaruhi alat serta para penyelam," ujar Syaugi.
ADITYA DIVERANTA UNTUK KOMPAS
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Muhammad Syaugi memberikan keterangan kabar terbaru proses pencarian puing pesawat Lion Air PK-LQP di JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/11/2018).
Radius pencarian dari ROV Jumat sore ini juga diperluas hingga 100 meter. Dari radius tersebut, Syaugi berharap dapat menemukan keberadaan CVR dan badan pesawat yang diperkirakan masih utuh.
"Keberadaan badan pesawat dan CVR sangat diperlukan untuk investigasi dari tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Kami akan jalankan prosedur pencarian hingga beberapa hari ke depan," kata Syaugi.
Dua kantong jenazah
Hingga sekitar pukul 15.00, tim evakuasi Basarnas juga menemukan dua kantong jenazah baru yang dibawa dari perairan. Dua kantong tersebut langsung dibawa menuju Rumah Sakit Bhayangkara R Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.
ADITYA DIVERANTA UNTUK KOMPAS
Dua temuan kantong jenazah pada Jumat (2/11/2018), diantar menuju Rumah Sakit Bhayangkara R Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Syaugi mengatakan, secara teknis seluruh sarana yang dimiliki tim evakuasi sudah memadai. Adapun segala proses pencarian akan dievaluasi pada Minggu (4/11/2018) untuk melihat apakah tim membutuhkan tambahan hari kerja.
"Kita akan lihat sampai Minggu. Kalau memang belum menemukan badan pesawat dan CVR, waktu pencarian tambahan akan dirundingkan lagi," kata Syaugi.
Berdasarkan laporan Basarnas, pencarian sepanjang Jumat mengerahkan 869 orang dengan melibatkan perwira TNI dan Polri. Pencarian pada sore hari juga dilakukan oleh segenap tim Komando Armada I TNI menggunakan KRI Torani.
Panglima Komando Armada I TNI Yudo Margono, sore itu berangkat bersama segenap armada KRI Torani. TNI turut berkontribusi dalam pencarian puing di titik pencarian terbaru saat ini.
ADITYA DIVERANTA UNTUK KOMPAS
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers setelah mendapatkan pemaparan dari Basarnas, Kementerian Perhubungan, BPPT, serta TNI dan Polri di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/11/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo turut menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pencarian. Ia berharap, prioritas terhadap keselamatan penumpang menjadi hal yang diutamakan dan peristiwa seperti ini tidak terulang. (ADITYA DIVERANTA)