PANGKAL PINANG,KOMPAS — Korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP asal Kepulauan Bangka Belitung bertambah menjadi 56 orang dari semula 51 orang. Perubahan itu berdasar data ahli waris yang didapatkan dari Jakarta maupun di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. Jumlah diperkirakan masih bisa bertambah, karena pendataan masih terus berlangsung.
Kepala Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Jasa Raharja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nurul Subekti di Posko Pusat Krisis Bandara Depati Amir, Jumat (2/11/2018) menerangkan, jumlah sebanyak 31 orang berasal dari Pangkal Pinang. Adapun korban lain tersebar dari berbagai kabupaten dan kota.
Salah satu keluarga korban Lion Air, Maulida (31) mengatakan, pihaknya masih menunggu kepastian mengenai keberadaan abangnya yang bernama Eryanto yang turut dalam penerbangan Lion Air PK-LQP. Pihaknya telah melakukan verifikasi dan memberikan data yang diperlukan dua hari setelah kejadian. Namun, hingga ini Eryanto masih belum teridentifikasi. “Kami berharap ada kabar baik, namun jika terjadi sesuatu, ya kami ikhlas,”katanya.
Eryanto yang merupakan pegawai Bappeda Bangka Belitung datang ke Jakarta untuk mengikuti kontes burung berkicau Piala Presiden sejak Sabtu pagi dan pulang hari Senin. “Hanya saja, kami mendengar bahwa pesawat yang ditumpangi kakak saya mengalami kecelakaan,” ucap Maulida.
Susmawati, ibu atas nama Wita Seriani, salah satu penumpang Lion Air PK-LQP, hingga saat ini juga masih menunggu kejelasan keberadaan anak keduanya itu. Selain Wita, suami Wita, Rizal Gilang, dan anaknya Kyara Aurine juga turut ada dalam kecelakaan tersebut.
“Kami sudah ikhlas terhadap apapun yang terjadi. Kami berharap ketiga anggota keluarganya bisa ditemukan,” katanya.
Sebagai bentuk simpati, sejumlah masjid di Pangkal Pinang mengadakan shalat gaib, salah satunya di Masjid Raya Tua Tunu Kota Pangkal Pinang. Kegiatan ini dilakukan setelah shalat Jumat.
Sebelumnya, Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang Danang Priyandoko menegaskan, pihaknya sudah siap menyambut kedatangan korban bila ada yang telah teridentifikasi. Nantinya, korban akan dibawa ambulans ke rumah duka masing-masing. “Kami akan serahkan kepada pemerintah daerah masing-masing untuk diserahkan kepada keluarganya,” katanya.