Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengharapkan hubungan Washington-Beijing sebaiknya tidak dibentuk melalui konfrontasi. Ia juga menegaskan posisi Australia yang ingin menavigasi hubungan Amerika Serikat-China.
SYDNEY, KAMIS Kebangkitan China dan pengaruhnya yang semula belum pernah ada di kawasan Indo-Pasifik akan menantang kepentingan Amerika Serikat. Namun, relasi dua kekuatan besar itu harus tidak dibentuk dengan konfrontasi.
Hal tersebut disampaikan Perdana Menteri Australia Scott Morrison dalam pidato kebijakan luar negerinya yang pertama di Sydney, Australia, Kamis (1/11/2018). Dalam pidato itu, Morrison mencoba untuk menunjukkan sikap kehati-hatian terkait aliansi Australia dengan AS dan upaya menangani China yang semakin asertif.
”Tidak dapat dimungkiri, pada periode ke depan, kami harus menavigasi tingkat kompetisi strategis AS-China yang semakin tinggi,” kata Morrison di forum organisasi Asia Society Australia di Sydney. ”Penting agar hubungan AS-China tidak dibentuk oleh konfrontasi,” katanya, menambahkan.
Hubungan AS-China pada akhir-akhir ini diwarnai tindakan saling menjatuhkan sanksi ekonomi di antara kedua negara dalam bentuk perang dagang. Australia, salah satu anggota Five Eyes, aliansi intelijen Barat, bersama Kanada, Selandia Baru, Inggris, dan AS, berada di tengah pusaran titik panas geopolitik abad ke-21.
Saat ini juga berlangsung pertarungan diam-diam untuk berebut pengaruh di Pasifik Selatan. Kawasan ini merupakan tempat negara-negara kepulauan kecil yang vital bagi jalur pengiriman barang internasional dan menjadi batu loncatan bagi Beijing dan Washington untuk memproyeksikan kekuatan militer dan ekonomi di seluruh kawasan Pasifik.
”Ketika kekuatan ekonomi bergeser, tidak mengherankan jika negara-negara akan berusaha memainkan peran strategis yang lebih besar di kawasan kita,” kata Morrison.
Pengaruh China
Dia menambahkan bahwa terutama China berusaha menancapkan pengaruh yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indo-Pasifik. ”China adalah negara yang paling mengubah keseimbangan kekuasaan, terkadang dengan cara-cara yang menantang kepentingan AS,” kata Morrison.
Ia menekankan, hubungan yang baik dengan AS sangat penting bagi keamanan Australia, tetapi hubungan dengan China harus tetap berjalan dengan baik pula.
Perang retorika antara Canberra dan Beijing sempat memanas terkait keputusan Australia yang melarang perusahaan telekomunikasi China mengoperasikan jaringan baru 5G Australia dengan alasan bahwa kehadiran China menimbulkan risiko keamanan.
Morrison menggambarkan, hubungan Australia dengan China sebagai hubungan yang ”sangat penting”. Hal ini antara lain ditandai oleh catatan tinggi dalam hubungan perdagangan, pariwisata, dan pertukaran pendidikan antara Australia dan China.
Belakangan ini, China menggelontorkan miliaran dollar AS dalam bentuk pinjaman untuk pembangunan infrastruktur di negara-negara Pasifik. Sebuah laporan menyebutkan, China juga telah menjajaki untuk membangun pangkalan militer di Vanuatu.
Untuk mengimbangi pengaruh China di Pasifik Selatan, Kamis kemarin, Morrison mengumumkan bahwa Australia akan berinvestasi dalam pembangunan kembali pangkalan Angkatan Laut Papua Niugini di Pulau Manus. (AFP/REUTERS/LOK)