Tragedi jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Karawang, Senin (29/10/2018), membuat Desa Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, tak pernah sepi. Tak hanya diam dalam musibah itu, sebagian warga ikut membantu pencarian korban dan puing-puing pesawat.
Sembari melaut, sejumlah nelayan setempat ikut membantu pencarian. “Pesawat diperkirakan jatuh di tempat biasa nelayan mencari ikan. Di lokasi itu ditemukan puing-puing pesawat,” ujar Suhendar (38), nelayan Desa Tanjung Pakis, Selasa.
Suhendar mengatakan, sejak Senin, tim SAR gabungan sudah meminta nelayan untuk berkoordinasi jika menemukan korban dan puing pesawat. Selain di permukiman, hal itu juga disampaikan petugas saat bertemu nelayan di laut.
Menurut Suhendar, semua nelayan siap membantu pencarian. Namun, mereka hanya membantu dengan memantau permukaan laut dari atas kapal saat menangkap ikan. Sekitar lokasi jatuhnya Lion Air merupakan jalur nelayan melaut untuk mencari ikan. “Nelayan membantu dengan sukarela. Jadi, ketika di laut, kami juga mengamati sekeliling untuk memantau benda-benda di permukaan air,” ucapnya.
Nelayan lainnya, Budi (29), mengatakan, bantuan nelayan dalam pencarian amat terbatas. Sebab nelayan hanya mengandalkan pandangan saat berada di laut.
“Sudah ada tim gabungan yang lebih ahli dalam menyelam. Jadi, kami hanya membantu memberikan informasi jika menemukan barang-barang penumpang atau pecahan badan pesawat."
Menurut Budi, tanpa diminta, nelayan siap membantu memberikan informasi. Apalagi, nelayan tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk memberikan bantuan itu. “Istilahnya, sekalian melaut, sambil lihat di sekitar kapal. Kecelakaan pesawat ini musibah. Jadi, sudah seharusnya saling membantu,” ujarnya.
Saat memantau pencarian dari udara, Kepala Polda Jabar Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto mengaku melihat puluhan perahu nelayan di perairan Tanjung Pakis. Menurut dia, infomasi dari nelayan sangat dibutuhkan karena nelayanlah yang lebih mengenal lokasi tersebut. “Bantuan dari nelayan setempat sangat bermanfaat. Semua pihak diharapkan saling bahu-membahu dalam proses pencarian,” ujarnya.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, ada sekitar 100 nelayan di kawasan pesisir Pakisjaya. “Untuk penyelaman, sudah ada tim khusus. Nelayan bisa membantu memberikan informasi jika menemukan benda-benda yang berkaitan dengan pesawat atau barang-barang korban.”
Selain dari Tanjung Pakis, dukungan juga datang dari desa tetangga yakni Desa Solokan, Kecamatan Pakisjaya. Ikat Purbaya, warga Solokan, mengatakan, ikut berduka cita atas kecelakaan yang menimpa pesawat Lion Air.
Sejak mendengar kabar itu, ia dan warga desanya segera menuju ke Pantai Tanjung Pakis, berjarak sekitar 10 kilometer dari Solokan. Mereka mengamati kerja tim pencarian dan penolong (SAR) sejak pagi hingga malam. “Kami datang untuk memberi dukungan moral kepada para petugas yang sedang mencari saudara-saudara kami,” kata Ikat.
Sebagai bentuk bela rasa, warga desa juga mengadakan doa bersama yang dihadiri lebih dari 50 orang pada Senin malam. Meski doa bersama merupakan kegiatan rutin mereka, malam itu seluruh doa khusus ditujukan untuk keselamatan seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian pesawat Lion Air. (NIA/RTG/TAM)