KARAWANG, KOMPAS - Pemerintah Kabupaten Karawang berjanji mempermudah akses bahan bakar perahu tim gabungan pencarian pesawat Lion Air PK-LQP. Pembiayaannya akan menggunakan dana tak terduga sebesar Rp 1 miliar.
Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari, mengakui, jarak antara posko pencarian korban di pantai Tanjung Pakis dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) cukup jauh. SPBU terdekat berada di Kecamatan Batujaya, sekitar 24 kilometer dari pantai. Kendala yang muncul akibat jarak tersebut baru dirasakan pada hari ketiga pencarian.
"Paling lambat Kamis ini akan kami distribusikan bahan bakar (ke lokasi yang terdekat)," kata Ahmad, saat mengunjungi posko Search and Rescue (SAR) di pantai Tanjung Pakis, Karawang, Rabu (31/10/2018).
Menurut Ahmad, pihaknya memiliki pos dana tidak terduga pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2018 sebesar Rp 1 miliar. Dana tersebut bisa digunakan untuk membiayai seluruh keperluan selama masa tanggap darurat pencarian pesawat Lion Air.
“Meski prosedur penggunaan dana tak terduga itu harus disertai surat keputusan bupati, dalam kondisi darurat persyaratan administratif bisa ditangguhkan. Bahkan, bila perlu, kami akan pakai dana talangan dari koperasi daerah," ujar dia.
Selain kemudahan akses bahan bakar, Pemkab Karawang juga membangun dapur umum sejak hari pertama pencarian, Senin (29/10). Dapur umum tersebut beroperasi dari pagi hingga malam, menyediakan makanan dan minuman untuk seluruh anggota tim SAR, relawan, dan wartawan.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah menyambut baik rencana tersebut. Menurut dia, kebijakan mendekatkan sumber bahan bakar akan memudahkan pekerjaan tim SAR. Sebelumnya, mereka harus berjibaku dengan jarak puluhan kilometer dan kepadatan lalu lintas di jalan yang lebarnya tak lebih dari empat meter untuk membeli bahan bakar.
Deden menambahkan, pihaknya pun sudah sepakat dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karawang untuk menyediakan tim yang bertugas untuk membeli bahan bakar. (TAM/NIA/RTG)