JAKARTA, KOMPAS — Pameran karya seni rupa narapidana dan tahanan se-Indonesia di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta diresmikan pada Rabu (31/10/2018). Karya seni yang dipamerkan menunjukkan bahwa selama menjalani masa tahanan, narapidana menempa diri menjadi pribadi yang kreatif dan mandiri.
Pameran Napi Craft berjudul ”Hope” itu digelar selama delapan hari, dari 31 Oktober sampai 7 November 2018. Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sri Puguh Budi Utami mengatakan, kemampuan berkesenian diharapkan mampu menjadi bekal narapidana dan tahanan untuk hidup setelah selesai menjalani masa tahanan.
”Kerajinan dan karya seni yang dihasilkan bernilai jual. Harapannya, mereka bisa berguna di masyarakat dengan memproduksi kerajinan berbasis ekonomi kerakyatan,” kata Sri.
Ia menyebutkan, sejumlah karya seni dan kerajinan tersebut sudah didistribusikan kepada mitra Ditjenpas untuk dipasarkan. Hasil penjualannya dikelola sesuai peraturan, yakni ada yang masuk sebagai penerimaan negara bukan pajak dan ada yang diberikan kepada narapidana sebagai premi. Ia mengatakan, sudah ada 11 lapas yang mengekspor produk dan karyanya.
Pameran itu diselenggarakan atas kerja sama Ditjenpas dan Second Chance Foundation, yayasan yang bergerak dalam pendampingan pembinaan narapidana. Pendiri Second Chance Foundation, Evy Amir Syamsudin, mengatakan, karya yang dipamerkan merupakan hasil kurasi.
”Kesempatan kedua adalah hak semua orang. Mereka perlu didukung dan semua masyarakat perlu menerima serta menghargai hak tersebut,” ujarnya.
Deden (46), narapidana Lapas Cipinang, berharap bisa diterima kembali di tengah masyarakat seperti juga karyanya yang bisa diterima. Ia mendapat hukuman 12 tahun penjara. Ia menjalani hukuman itu sejak 2013. Setelah selesai menjalani hukuman, Deden ingin menjadi perajin batik untuk menyambung hidupnya.
”Saya sebelumnya tidak bisa membatik. Kegiatan membatik membuat saya tenang dan sabar. Saya ingin melanjutkannya sampai nanti bebas,” ujarnya.
Selain batik, karya narapidana yang dipamerkan berupa rajutan, seni pindai, lukisan piring, sula pita, olahan lintingan koran, boneka, batik, lukisan, Al Quran raksasa, kaligrafi, robot korek api, meja catur batok kelapa, serta berbagai produk kreatif lainnya. (SUCIPTO)