Identifikasi Tim DVI Polri Berhasil Kenali Satu Jenazah
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS--Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi satu jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LPQ, JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, dari 48 kantong jenazah yang diterima hingga Rabu (31/10/2018). Jenazah tersebut dikenali melalui sejumlah metode pengenalan yang mengarah pada nama Jannatun Cintya Dewi.
Dari penjelasan dalam konferensi pers Rabu malam di Rumah Sakit Bhayangkara R Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, temuan jenazah itu teridentifikasi melalui sistem pemindaian sidik jari. Bagian tubuh Jannatun ditemukan berupa tangan kanan secara utuh yang menyambung dengan dada hingga perut.
Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Rumah Sakit Polri, Brigjen Arthur Tampi, mengatakan temuan tersebut merupakan bagian tubuh yang kondisinya paling utuh dibanding dengan temuan lainnya. Hal itu mempercepat proses identifikasi, terlebih karena pola sidik jari pada telunjuk dan kelingking jenazah tampak cukup jelas.
Kepala Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Budi S mengatakan, sidik jari pada tangan kanan jenazah tersebut dipindai melalui arsip data tunggal yang bersumber dari KTP Elektronik (KTP-El). "Saat dipindai, sidik jari tersebut langsung memunculkan identitas jenazah," ucap Budi.
Ia memastikan temuan tersebut identik karena ditemukan 12 titik kesamaan pada sidik jari telunjuk milik jenazah di arsip KTP-El. Temuan primer itu juga dibandingkan dengan temuan sekunder melalui arsip Ante-mortem dan Post-mortem yang telah terkumpul sebelumnya.
Dari temuan sekunder, terdapat kecocokan antara posisi cincin emas yang dipakai pada jari tengah tangan kanan Jannatun dan dokumen foto terbaru milik keluarga korban. Temuan itu kemudian dicocokkan dengan berkas kartu keluarga yang ada untuk berhubungan dengan pihak keluarga korban.
"Setelah dinyatakan sesuai, kami telah menghubungi orang tua korban untuk verifikasi jenazah. Dari situ, proses dapat dilanjutkan dengan penyerahan jenazah yang diatur oleh pihak maskapai penerbangan," kata Arthur.
Tim DVI telah menghubungi pihak keluarga terkait kondisi jenazah korban pada Rabu siang. Kabid DVI Rumah Sakit Polri, Ajun Komisaris Besar Lisda Cancer, mengatakan pihak keluarga telah melihat kondisi jenazah dengan pendampingan tim psikolog dari Posko Penyembuhan Trauma.
Arthur mengatakan, kondisi 24 kantong jenazah yang diterima hari Rabu ini lebih baik dibanding dengan jumlah kantong jenazah pada Selasa lalu (30/10/2018). Kondisi jenazah yang tidak utuh membuat proses identifikasi berjalan lebih lambat.
"Dari metode primer yang kami lakukan saat ini, pemindaian sidik jari adalah metode yang dapat dilakukan dengan cepat. Adapun pencocokan DNA dengan keluarga korban sudah terkumpul dan kita akan dapatkan hasilnya setelah pemeriksaan hari keempat," ujar Arthur. (ADITYA DIVERANTA)