Pemuda Berperan Besar Bangun Kampung Warna-warni Bebas Rokok
Oleh
NELI TRIANA
·3 menit baca
Pemuda memiliki peranan penting dalam terciptanya kampung warna-warni tanpa rokok di Cipinang Besar, Jatinegara, Jakarta Timur. Guna pemberdayaan kampung yang lebih baik, pertemuan dengan pemuda dari kampung lain juga menjadi agenda penting bagi mereka untuk bertukar pengalaman.
Ketua Forum Warga Jakarta Kota (Fakta) Azas Tigor Nainggolan mengatakan bahwa peran pemuda dalam mewujudkan kampung warna-warni sangat besar. Keterlibatan mereka tidak hanya dalam hal pelaksanaan, tetapi juga perencanaan kampung warna-warni sejak 2 Januari 2017.
”Ada enam orang yang belajar ke Kampung Code di Yogyakarta supaya kampung ini menjadi bagus,” kata Tigor saat menghadiri acara diskusi terbuka peringatan Sumpah Pemuda di kampung warna-warni, Minggu (28/10/2018).
Kampung tersebut sekaligus menjadi kampung warna-warni tanpa rokok yang pertama di Jakarta. Bagi warga yang ingin merokok, disediakan area khusus yang berjarak tidak jauh dari permukiman.
”Hal itu juga dibangun secara bagus dari pemuda di sini. Mereka rajin bertemu dengan warga-warga tua di sini melalui pertemuan warga bulanan,” kata Tigor.
Ketua RT 012 Kelurahan Cipinang Besar Fatudhin mengatakan, saat pengecatan kampung tersebut seluruh unsur masyarakat turut terlibat aktif, terutama anak-anak dan pemuda. Dalam mewujudkan kampung bebas rokok, peran pemuda juga menjadi kunci.
”Anak-anak bahkan menjadi polisi keluarga, misalnya ada yang bilang ke ayahnya bahwa bahaya asap rokok bisa terjadi hingga 9 jam,” katanya.
Terkait keberhasilan kampung warna-warni bebas rokok tersebut, salah satu perwakilan pemuda RT 015 diminta membina Karang Taruna tingkat kelurahan oleh lurah setempat. Bahkan, ia sempat diajukan sebagai dewan kota Jakarta Timur untuk ditempatkan di Kecamatan Jatinegara, tetapi umurnya belum memenuhi syarat.
”Ya, itu karena prestasinya memperkenalkan kampung warna-warni bebas rokok ini. Sayang umurnya masih 24 tahun jadi batal menjadi dewan kota,” ungkapnya.
Diskusi terbuka
Karang Taruna dari RT 015 RW 002 Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, bekerja sama dengan Fakta mengadakan diskusi terbuka untuk memperingati Sumpah Pemuda. Tema yang diangkat adalah ”Membangun Karakter dan Leadership Remaja yang Memiliki Spirit Keberagaman dalam Persatuan”.
Acara tersebut dihadiri 17 perwakilan pemuda dari sejumlah kampung binaan Fakta. Mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Muhammad Nurkhoiron, bertindak sebagai pembicara.
Tigor mengatakan, kegiatan tersebut sekaligus untuk mempertemukan para pemuda dari kampung-kampung lain untuk saling bertukar pengalaman. Kesadaran untuk membangun perkampungan mereka diharapkan akan muncul melalui pertemuan-pertemuan serupa.
”Bahwa mereka tidak sendiri. Mereka punya teman yang memiliki pemikiran sama. Barangkali bisa bergerak bersama nantinya,” katanya.
Acara tersebut dihadiri sejumlah perwakilan pemuda dari kampung lain yang merupakan binaan Fakta, antara lain dari Rorotan, Petukangan Selatan, dan Koja.
Dhiyaa Fathiyyah Rahmah (17), Ketua Karang Taruna RT 015 Kelurahan Cipinang Besar, mengatakan, pada diskusi tersebut para pemuda juga ditanamkan betapa pentingnya menghormati keragaman. Salah satunya adalah keragaman berpendapat. Hal itu bisa diterapkan pada pertemuan antarwarga.
”Selama ini kesadaran untuk berpendapat masih kurang. Saat musyawarah tingkat RT juga sering ada perdebatan. Diskusi ini menjadi introspeksi diri,” katanya. (Fajar Ramadhan)