Zona Demiliterisasi Bersih dari Senjata dan Tentara
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
SEOUL, KAMIS — Penarikan persenjataan dan pembongkaran pos penjagaan perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara telah selesai dilakukan Korea Selatan dan Korea Utara secara bersama-sama, Kamis (25/10/2018) di Area Keamanan Bersama yang juga dikenal sebagai desa gencatan senjata Panmunjom.
Sejak Perang Korea berakhir (1950-1953), Panmunjom selalu menjadi titik panas konflik sekaligus titik dingin upaya diplomasi perdamaian di antara dua Korea. Di daerah itu pula, kesepakatan gencatan senjata perang Korea ditandatangani. Hanya di lokasi itulah, dari total garis perbatasan sepanjang 248 kilometer, pasukan Korut dan pasukan Komando PBB yang dipimpin Amerika Serikat berhadapan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Choi Hyun-soo mengatakan, sesuai dengan rencana, persenjataan semua tentara penjaga perbatasan akan dilucuti, Jumat. Setelah proses demiliterisasi selesai, kawasan perbatasan itu akan dijaga 35 personel tak bersenjata dari Korsel dan Korut. Kawasan itu juga boleh dimasuki pengunjung atau wisatawan. ”Kedua Korea dan Komando PBB akan sama-sama memverifikasi sampai Sabtu,” ujarnya.
Setelah proses demiliterisasi selesai, kawasan perbatasan itu akan dijaga 35 personel tak bersenjata dari Korsel dan Korut.
Kawasan Panmunjom sebenarnya dirancang sebagai zona netral sampai kemudian terjadi ”insiden pembunuhan kapak” pada 1976. Peristiwa itu terjadi ketika tentara Korut menyerang pekerja yang hendak memotong pohon di dalam kawasan Zona Demiliterisasi. Akibat insiden itu, dua tentara Amerika Serikat terbunuh.
Pahlawan perang
Terkait dengan proses perdamaian kedua negara, Korsel secara terpisah mengumumkan, pasukan Korsel menemukan dua rangkaian sisa-sisa jasad yang diduga tentara yang tewas saat perang Korea di garis perbatasan. Sisa-sisa jasad itu ditemukan ketika pasukan Korsel dan Korut sedang membersihkan wilayah itu dari ranjau. Proses pencarian jasad atau sisa-sisanya baru akan dimulai setelah pembersihan ranjau selesai.
Perlucutan senjata di Panmunjom, pembersihan ranjau, dan pencarian jasad para pahlawan perang Korea termasuk poin kesepakatan kedua Korea yang disepakati dalam pertemuan, bulan lalu. Kedua Korea terpisah garis perbatasan sepanjang 248 kilometer dan zona demiliterisasi selebar 4 kilometer. Zona itu menjadi perbatasan dengan penjagaan paling ketat di dunia. Sedikitnya 2 juta ranjau disebar di zona yang diperketat dengan pagar kawat berduri, perangkap, dan tentara bersenjata lengkap di kedua sisi.
Kementerian Pertahanan Korsel menjelaskan, pada sisa-sisa jasad itu ditemukan juga senjata bayonet, peluru, dan kalung identitas tentara Korsel dengan nama Pak Je Kwon. Catatan militer Korsel menunjukkan Pak berpangkat sersan satu itu tewas pada minggu-minggu terakhir perang Korea 1953. Pak mempunyai dua saudara perempuan dan mereka akan menjalani pemeriksaan DNA untuk memastikan identitas Pak.
Di titik perang yang disebut Bukit Mata Panah itu, pasukan Korsel dan pasukan PBB pimpinan AS berperang melawan China dan Korut untuk memperebutkan bukit tersebut. Korsel memperkirakan, sedikitnya 300 tentara Korsel, Perancis, dan AS tewas di lokasi itu. Akibat perang Korea, jutaan orang tewas atau hilang.