Duka masih melingkupi Leha Rohmayati dan keluarga. Penjaja kue keliling ini tak pernah menyangka nyawa Raja (3,5), anaknya, melayang lantaran terkunci di dalam mobil semalaman.
Jasad Raja ditemukan pemilik mobil, Afandi Arfandi (26), Sabtu (20/10/2018) pukul 17.10. Afandi yang hendak menggunakan mobilnya terkejut mendapati seorang bocah tertelungkup di bagian tengah jok mobilnya. Bocah itu tak lain adalah Raja, yang tak lagi bernyawa.
Leha yang tengah pusing mencari anaknya sejak Jumat sore, didatangi seorang tetangga. Dengan nada panik, tetangga itu menanyakan pakaian terakhir yang dikenakan Raja.
“Saat saya bilang pakai kaos putih dan celana merah, dia langsung nyuruh saya tabah dan bilang kalau Raja ditemuin meninggal di mobil orang,” ungkap Leha dengan tatapan mata kosong, kemarin.
Lena sekeluarga tinggal di perumahan padat penduduk di RT 01/07, Penjaringan, Jakarta Utara. Sekitar 200 meter dari rumah mereka, ada area parkir umum. Sebuah jalan setapak menghubungkan dua lokasi itu.
Tak terawasi
Tempat parkir umum itu tanpa penjagaan. Area tersebut dan Apartemen Pluit Sea View hanya dipisahkan sebuah tembok setinggi lebih kurang 3 meter. Namun kamera pemantau dari apartemen tetap tak bisa menjangkau kejadian di tempat mobil Afandi terparkir.
Banyaknya rumah warga di sekitar lokasi juga tidak menjamin anak-anak yang bermain di sekitar lokasi ini terpantau.
Di sisi lain, lokasi tempat tinggal Raja tergolong padat. Area bermain untuk anak di wilayah ini pun amat terbatas. Karenanya, bocah seperti Raja biasa bermain ke mana-mana.
Lena pun mengakui, anaknya biasa main sendiri kemana-mana, tanpa pengawasan. Raja pun kerap main ke minimarket di sekitar area parkir, untuk sekadar membeli es krim.
Saat kejadian pun, Lena masih berkeliling menjajakan kue di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara. Ayah Raja, Dedi Sadiran, juga tengah bekerja di WTC Mangga Dua.
Jumat itu, Raja baru selesai disuapi oleh neneknya, sekitar pukul 16.00. Setelah itu, anak kelima dari enam bersaudara ini pergi bermain.
Saat hari beranjak gelap, Raja tak kunjung kembali. Keluarga dan tetangga berkeliling mencari Raja. Namun, nihil. Laporan ke polisi pun ditolak karena hilangnya Raja belum 24 jam. Nasib Raja pun hilang tak tentu rimbanya hingga Sabtu sore.
Diduga kuat, Raja masuk ke dalam mobil yang tidak terkunci. Setelah berada di dalam, mobil mengunci otomatis. “Anaknya diduga tidak tahu bagaimana menekan tombol kunci otomatis itu,” ungkap Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Penjaringan Komisaris Polisi Mustakim.
Hasil otopsi tak mengindikasikan ada kekerasan. Raja kehabisan oksigen hingga beberapa organ dalamnya rusak. Usaha untuk keluar mobil nampak dilakukan Raja, namun sia-sia. Raja tak tertolong lagi. (FAJAR RAMADHAN)