Foto arsip dari Badan Luar Angkasa Eropa, 6 Juli 2017, ini menunjukkan pesawat ruang angkasa ESA Merkurius, konfigurasi BepiColombo saat diuji di Spijkenisse. Misi BepiColombo ke Merkurius dijadwalkan diluncurkan dengan roket Ariane 5 dari Kourou, Perancis.
Berlin, Kamis - Misi perjalanan luar angkasa ke Planet Merkurius hasil kerja sama antara Badan Luar Angkasa Eropa dan Jepang akan segera dimulai. Persiapan terakhir untuk mengirimkan dua satelit ke Merkurius sedang dilakukan, Jumat (19/10/2018). Misi perjalanan ini tergolong paling menantang dalam sejarah karena karakter Merkurius yang sulit didekati.
Posisi Merkurius yang terletak paling dekat ke matahari membuat Merkurius memiliki suhu ekstrem, tarikan gravitasinya yang kuat dari matahari, dan teriknya radiasi matahari. Semua kondisi ini membuat Merkurius terasa seperti neraka.
Roket Ariane 5 rencananya akan membawa pesawat ruang angkasa tanpa awak BepiColombo ke orbit dari Guiana, Perancis, sebelum tengah malam. Misi ke tata surya paling dalam senilai 1,5 miliar dollar AS itu akan berlangsung selama tujuh tahun. Pesawat BepiColombo harus mengikuti jalur elips termasuk terbang melewati bumi, dua kali Venus dan enam kali Merkurius dan akan tiba di tujuan pada Desember 2025.
Pendorong ion listrik yang baru dikembangkan akan membantu mendorong pesawat ruang angkasa, yang namanya diambil dari nama ilmuwan Italia Giuseppe "Bepi" Colombo, ke orbit kanan.
Kompas
Foto Pertama Permukaan Merkurius --- Pada tanggal 29 Maret 2011, untuk pertama kalinya permukaan planet Merkurius berhasil dipotret oleh pesawar luar angkasa yang dikirimkan NASA ke sana. Foto ini dibuat pada pukul 09.20 GMT atau pukul 16.20 WIB. NASA
Satelit
Pada saat tiba di tujuan, BepiColombo akan melepaskan dua satelit yakni Bepi dan Mio yang akan secara mandiri meneliti permukaan dan wilayah magnetik Merkurius. Kedua satelit itu dirancang untuk tahan dengan suhu beragam dari 430 derajat selsius di sisi yang menghadapi matahari dan -180 derajat selsius saat berada di bayang-bayang Merkurius.
Kalangan ilmuwan berharap akan bisa mendapat informasi lebih banyak dari yang sudah mereka kumpulkan dari satelit Messenger milik Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) yang selama empat tahun mengorbit Merkurius. Misi Messenger berakhir pada 2015. Satu-satunya pesawat ruang angkasa yang pernah mendekat Merkurius adalah Mariner 10 milik NASA yang melewati Merkurius pada pertengahan 1970-an.
Merkurius yang hanya sedikit lebih besar dari bulan itu memiliki inti besi yang luar biasa besar tetapi belum banyak diketahui. Para peneliti berharap akan bisa mempelajari lebih mendalam formasi tata surya dari data yang dikumpulkan misi BepiColombo. (AP)