BEKASI, KOMPAS — Sejumlah pengemudi truk sampah dari DKI Jakarta memilih mengalihkan rute menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kamis (18/10/2018). Langkah itu ditempuh setelah sehari sebelumnya terjadi pencegatan truk sampah yang melintasi Gerbang Tol Bekasi Barat.
Pengakuan sejumlah pengemudi truk sampah DKI Jakarta, mereka mengalihkan rute menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Rute yang dipilih adalah melalui wilayah Cibubur dan Jatiasih. ”Lewat Jatiasih aman sementara, Bekasi Barat belum bisa dilewati,” ujar Agus, pengendara truk compactor.
Sejumlah petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi masih bersiaga di berbagai titik, utamanya di pintu keluar Tol Bekasi Barat.
Sehari sebelumnya, sekitar 25 truk sampah berderet di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Truk dicegat saat melintas dari dan ke Pintu Tol Bekasi Barat.
Kepala Dishub Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan, pihaknya melakukan evaluasi yang juga meliputi kelengkapan kendaraan. Menurut dia, masih ada beberapa truk pengangkut sampah DKI Jakarta yang tidak dilengkapi surat-surat kendaraan.
”STNK hanya fotokopi, kir juga sama. Selain itu, masih ada kendaraan yang terbuka, tidak tertutup rapat. Dan, masih ada cairan dari lindi. Baunya juga masih keluar,” ujar Yayan.
Menurut Yayan, masyarakat juga merasakan dampak buruk dari melintasnya truk-truk sampah itu. ”Mereka mengeluhkan bau, debu, juga kondusivitas wilayah. Jaringan-jaringan jalan juga pada rusak. Masyarakat dirugikan,” tambah Yayan.
Pencegatan truk sampah pada Rabu lalu diduga terkait dengan dana hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada Pemerintah Kota Bekasi. Hingga kini, pembicaraan kedua pemerintah daerah masih berlangsung. (FAJAR RAMADHAN)