BRISBANE, KOMPAS -- Pemerintah Nauru mendeportasi seorang dokter senior Australia, Rabu (17/10/2018), karena mengambil gambar seorang anak tahanan yang sedang diobati di rumah tahanan pusat pemrosesan pengungsi. Dokter Nicole Montana dari kontraktor kesehatan IHMS merupakan dokter paling senior Australia yang bekerja di negara pulau di Pasifik tersebut.
ABC melaporkan, pemerintah Nauru memang melarang dokter dan pekerja medis lain mengambil gambar pasien mereka untuk mencegah pembocoran ke media dan para aktivis pengungsi. Sumber-sumber pemerintah Australia mengatakan pejabat-pejabat Nauru mungkin mencurigai Montana berencana membocorkan gambar tersebut, tetapi mereka tidak percaya dan berkesimpulan Montana telah diperlakukan secara tidak adil. Sumber lain mengatakan pemerintah Nauru makin menunjukkan sikap paranoid.
Pemerintah Nauru memang melarang dokter dan pekerja medis lain mengambil gambar pasien mereka untuk mencegah pembocoran ke media dan para aktivis pengungsi.
Australia memerangi sindikat penyelundupan manusia dengan menempatkan pengungsi yang datang dengan perahu ke Australia di rumah tahanan di Nauru dan Pulau Manus, Papua Niugini. Kebijakan ketat yang dimulai 2013 ini berhasil menurunkan jumlah manusia perahu yang datang ke Australia.
Dalam pernyataannya, IHMS mengatakan bahwa “ pejabat senior medisnya telah dipecat pada 16 Oktober 2018 karena melanggar peraturan di Pusat Pemrosesan Pengungsi.” “Penggantinya sudah berada di Nauru, tidak ada dampak pada pelayanan kesehatan yang diberikan,” bunyi pernyataan itu.
Departemen Dalam Negeri Australia mengatakan deportasi itu merupakan “urusan pemerintah Nauru dengan IHMS.”
Nick McKim, senator dari Partai Hijau, mengatakan Perdana Menteri Scott Morrison sudah kehilangan kendali pada rumah tahanan di Nauru. “Deportasi ini membuktikan tak ada pelayanan kesehatan yang layak bagi tahanan Australia di Nauru,” tuturnya.
Bulan lalu Dokter Cristopher Jones juga dideportasi dari Nauru karena perselisihan soal pelayanan kesehatan pada para pengungsi. Jones kemudian digantikan oleh Montana.
Pada awal bulan ini, para pekerja Medecins Sans Frontiers (MSF) secara mendadak diusir dari Nauru setelah kontrak pelayanan kesehatan mereka terhadap pengungsi dan penduduk Nauru dihentikan. Pada Jumat lalu (12/10/2018), pemerintah Nauru membela diri dengan mengatakan MSF terdiri dari para “aktivis politik” yang menyebut Nauru sebagai “penjara terbuka”.
Sehari sebelumnya MSF mengatakan setidaknya ada 78 orang yang mencoba bunuh diri, sementara beberapa anak tak mampu makan, minum, dan bahkan tak mampu bicara.