JAKARTA, KOMPAS— Penataan Kalimalang di Kota Bekasi, Jawa Barat, untuk menciptakan ruang publik yang baru bagi warga bakal dimulai awal 2019 nanti. Dari total 5,3 kilometer panjang Kalimalang yang melalui kota ini, penataan menyasar sekitar satu kilometer dulu.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menuturkan, penataan direncanakan berjalan untuk seluruh ruas Kalimalang di Kota Bekasi, mulai dari ruas di dekat apartemen Grand Dhika City di Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, hingga yang berbatasan dengan wilayah DKI Jakarta di Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondok Gede. Penataan dibagi menjadi empat zona, dan hibah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 50 miliar akan untuk menggarap satu zona dulu.
“Yang pertama akan dibangun itu di depan Giant (Mega Bekasi Hypermall), ke arah Metropolitan Mall, hingga putaran Grand Kamala Lagoon,” tutur Rahmat atau Pepen, di Kecamatan Jatiasih, Bekasi, Selasa (16/10/2018). Menurut dia, pada ruas itu, seluruh jembatan kecuali Jembatan Jalan Ahmad Yani rencananya dibongkar.
Saat ini, rancangan Kalimalang hasil penataan masih digarap. Kegiatan fisik penataan kemungkinan dimulai pada Januari atau Februari 2019. Pepen menjamin revitalisasi akan berlanjut ke tiga zona lainnya, tetapi saat ini Kota Bekasi dan Provinsi Jawa Barat fokus dulu ke satu zona. “Nanti lah, kan ada tahap satu dua tiga. Pak Ridwan Kamil kan baru lima minggu jadi gubernur. Saya belum sebulan (menjadi wali kota),” ujarnya.
Penataan ditargetkan untuk penyediaan ruang publik di sempadan kali, bukan pada pengelolaan kualitas serta debit air yang masuk ke Kalimalang. Pepen mengatakan, Kota Bekasi sejak sebelumnya sudah memiliki rancangan teknik terinci (detailed engineering design/DED) guna menata Kalimalang. Namun, ia mempersilakan tim Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memadukan DED dari Kota Bekasi dengan provinsi sehingga menghasilkan desain yang lebih baik.
Ridwan menginformasikan soal rencana penataan Kalimalang antara lain lewat akun Instagramnya, mulai dari unggahan tanggal 12 September yang sekarang sudah disukai oleh lebih dari 400.000 pengguna Instagram. Ia memperbarui informasi dengan mengunggah gambar calon rancangan Kalimalang di tanggal 26 September, dan memberitahukan lewat teks keterangan gambar bahwa itu merupakan kemajuan desain Kalimalang. Meski demikian, di sela peninjauannya ke Kalimalang pada Senin (15/10/2018) lalu, ia juga menyampaikan bahwa desain akan dikombinasikan dengan rancangan dari Pemerintah Kota Bekasi.
Warga Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pekayon, Kota Bekasi, Sarwo Edi (34), mendukung rencana revitalisasi Kalimalang untuk menambah ruang publik bagi warga Bekasi. “Selama ini, wisata yang terkenal di Bekasi ya dari mal ke mal,” katanya.
Penataan Kalimalang di area dekat Mega Bekasi Hypermall bagi Edi juga strategis karena berlokasi di pusat Kota Bekasi. Sebelumnya, pernah ada yang membuat objek wisata berupa tempat terbuka, tetapi terlampau jauh dari pusat kota sehingga sepi pengunjung dan kemudian ditutup.
Namun, ia berharap area komersial ruang publik Kalimalang nantinya diprioritaskan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, terutama pedagang kaki lima. Itu agar penataan Kalimalang juga bermanfaat untuk mengangkat perekonomian warga kelas menengah ke bawah, tidak sekadar menambah objek wisata.