Masa kampanye pilpres saat ini masih cenderung diisi dengan kegaduhan. Dua pasang kandidat yang ikut kontestasi berikut timnya akan membuka gagasan dan programnya secara lebih detail dalam acara debat.
JAKARTA, KOMPAS - Kampanye kedua pasangan kandidat peserta Pemilihan Presiden 2019 hingga saat ini belum diwarnai dengan berbagai gagasan dan program. Pihak Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno beserta pendukungnya cenderung masih terjebak pada kegaduhan dan saling serang.
”Jika Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu menempatkan kampanye sebagai bagian dari aktivitas pendidikan politik, kampanye oleh tim pemenangan pasangan calon hingga saat ini masih jauh dari desain tersebut,” kata Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Titi Anggraini saat dihubungi di Jakarta, Jumat (12/10/2018).
Jika kondisi ini tidak segera diubah, Titi khawatir para calon pemilih bisa jenuh dan bahkan akhirnya pesimistis pada proses penyelenggaraan Pemilu 2019. Akibat selanjutnya, bukan tidak mungkin pemilih menjadi tidak tertarik pada isu pemilu, bahkan enggan berpartisipasi nantinya.
Debat
Secara terpisah, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, mengatakan, sejauh ini timnya sudah sering menyampaikan program-program Prabowo-Sandi. Namun, yang disampaikan memang baru garis besar program. Program yang dimaksud antara lain meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan menjamin keterjangkauan harga barang-barang kebutuhan pokok,” katanya.
Sementara untuk yang lebih detail, seperti bagaimana langkah-langkah yang ditawarkan guna mewujudkan semua program Prabowo-Sandi, Andre mengatakan, hal itu akan disampaikan sendiri oleh Prabowo dan Sandiaga dalam debat capres-cawapres.
Strategi ini dilakukan dengan pertimbangan pilpres merupakan ajang kontestasi capres-cawapres. Oleh karena itu, capres-cawapres yang menyampaikan sendiri programnya secara lebih detail. Dalam debat juga akan terjadi adu program yang nyata di antara kandidat sehingga publik bisa melihat langsung dan menilai capres-cawapres yang mampu menyelesaikan isu-isu bangsa.
Membuka program-program yang lebih detail saat debat, lanjut Andre, juga bagian dari strategi pemenangan. ”Kami yakin ketika Pak Prabowo ataupun Mas Sandi menyampaikan program-programnya secara detail di acara debat, elektabilitas pasangan ini akan rebound,” ujarnya.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Arsul Sani, menuturkan, berhubung masa kampanye pilpres kali ini masih panjang, yaitu hingga April 2017, saat ini masih tahap pemanasan. Terkait dengan hal itu, kegaduhan dan saling menyerang seperti yang kini cenderung terjadi diyakini tidak akan berlangsung lama. Pada akhirnya, kontestasi akan diwarnai adu gagasan dan ide berbasis data.
”Sampai akhir Oktober, nuansanya mungkin masih seperti sekarang. Tetapi, November nanti akan lebih banyak adu gagasan lengkap dengan data, dengan topik besar program-program yang akan dilanjutkan Pak Jokowi jika nanti menjabat lagi,” kata Arsul.
Tim Jokowi-Ma’ruf sudah beberapa kali membahas berbagai gagasan dan isu serta mengumpulkan data yang akan dipakai dalam debat capres-cawapres. Data yang dikumpukan antara lain tentang pencapaian pemerintahan saat ini di sejumlah bidang, seperti kehutanan dan lingkungan hidup, perdagangan, dan utang luar negeri, jika dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya.
Selain untuk menjawab sejumlah kritik yang belakangan muncul, topik-topik itu juga disiapkan untuk menjelaskan kepada publik mengenai program-program yang akan dilanjutkan Jokowi pada periode kedua pemerintahannya.
Terkait kubu Jokowi-Ma’ruf yang dinilai cenderung lebih reaktif menanggapi isu yang muncul dibandingkan memunculkan gagasan dan isu sendiri, ia mengatakan, hal itu wajar. ”Sebagai juara bertahan, tidak pas jika banyak menyerang,” ujarnya.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.