Sisi Gelap Khabib Nurmagomedov Setelah Pertarungan Lawan McGregor
Tiba-tiba Khabib Nurmagomedov melompati ring oktagon. Lompatan itu ternyata bukan untuk selebrasi atau merayakan kemenangan spaktakulernya melawan ”si besar mulut” Conor McGregor. Dengan cepat ia turun menerobos barisan dewan juri dan langsung menyerang Dillon Danis, seorang cornerman atau petugas ring dari tim McGregor.
Suasana menjadi semakin kacau tatkala seorang laki-laki, anggota tim Khabib, melompat masuk ke dalam oktagon. Laki-laki itu menyerang McGregor yang masih mengalami shock setelah menyerah di ronde keempat. Untungnya, petugas keamanan cepat meredakan kerusuhan.
Tidak pelak, pertandingan terbesar seni bela diri campuran (MMA) Ultimate Fighting Championship (UFC) 2018 pada Sabtu (6/10/2018) malam waktu AS atau Minggu di Tanah Air berakhir seperti perkelahian anak jalanan. Tidak ada yang menyangka, Khabib yang dikenal sebagai salah satu petarung santun di UFC menunjukkan keberingasan di luar oktagon.
Sepanjang bertarung di jalur profesional sejak 2008 dengan status tidak pernah terkalahkan dalam 26 pertandingan, belum sekali pun Khabib menunjukkan wajah brutal di luar ring. Ia selalu menghormati lawan-lawannya.
Sebelum bertanding, ia mengangkat tangan kanan dan menunjuk jari telunjuk ke atas. Ia mengatakan, isyarat tangan itu adalah meminta rida Allah sebelum bertanding. Khabib adalah seorang Muslim yang cukup taat. Ia adalah Muslim pertama yang menjadi juara dunia di UFC.
Meski menang terus, Khabib tidak pernah merayakan kemenangan secara berlebihan. Bentuk selebrasi yang paling sering dilakukannya adalah bersujud di lantai ring sembari mengucap syukur kepada Allah.
Bahkan, ia pernah menangis setelah menang telak atas Gleison Tibau dalam partai UFC 148 pada 12 Juli 2012. Itu adalah pertarungan keduanya di UFC setelah debut meyakinkan dengan kemenangan submission (lawan menyerah) atas Kamal Shalorus.
Bentuk selebrasi yang paling sering dilakukannya adalah bersujud di lantai ring sembari mengucap syukur kepada Allah.
Perilaku santun itu memang berubah total saat ia mulai bertanding. Khabib adalah salah satu petarung beringas di MMA. Gaya bertandingnya cenderung brutal. Ia siap baku pukul di atas (gaya bertinju, karat,e atau taekwondo) atau bergelut di bawah (gulat, jujitsu, atau judo).
Ia siap menerima jual beli pukulan dengan risiko terkena pukulan telak. Beberapa kali ia sempoyongan karena dihajar lawannya. Namun, Khabib selalu dapat mengatasi serangan. Kalau tidak mampu bertanding di atas, ia segera mengubah taktik bermain di bawah dengan menggelut, membanting, dan mengunci lawannya.
Saat unggul di bawah, ia akan memukuli kepala lawan tanpa henti. Hampir semua lawannya babak belur dan berdarah-darah apabila bertanding dengannya.
Pertarungan penuh emosi
Mengapa Khabib yang santun berubah?
Pertarungan Khabib melawan McGregor memang pertandingan penuh emosi buat Khabib. Sejak konferensi pers menjelang pertandingan, McGregor selalu membuat ulah. Petarung asal Irlandia itu kerap mengeluarkan kata-kata kasar, mengejek, dan merendahkan Khabib. Namun, Khabib tetap tenang serta tidak membalas ejekan dan umpatan McGregor.
Pada bulan April setelah Khabib meraih juara dunia, McGregor menyerang bus yang ditumpangi Khabib dan timnya di pelataran parkir di Brooklyn, New York. Pada kejadian itu, McGregor mengambil barang apa saja di areal parkir dan melemparnya ke bus. Kaca bus itu pecah. McGregor pun dibawa polisi, tetapi kemudian dilepas.
Beberapa saat setelah kerusuhan di T-Mobile Arena, kemarin, Khabib akhirnya menggelar pertemuan pers. Ia mencurahkan isi hatinya.
”Pertama-tama, saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada Komisi Atletik Nevada. Saya tahu, ini bukan sisi terbaik saya. Ini bukan sisi terbaik saya,” katanya seperti dikutip Reuters.
Menurut Khabib, dirinya sangat terganggu dengan perilaku McGregor. Jauh hari sebelum bertanding, kubu McGregor selalu menyulut kebencian dan rasa permusuhan dengannya.
”Dia berbicara tentang agama saya. Dia berbicara tentang negara saya. Dia berbicara tentang ayah saya. Dia datang ke Brooklyn dan merusak bus kami. Dia hampir membunuh beberapa orang. Bagaimana dengan itu?” katanya kepada wartawan.
Kalaupun mau dicari unsur penyebab kerusuhan, klimaks kemenangan penuh emosi ternyata menyulut sifat gelap Khabib. Ketika hormon adrenalin mencapai puncak, matanya menjadi gelap saat diprovokasi oleh Dillon Danis di luar oktagon. Tiba-tiba saja, seluruh sifat santunnya hilang dan watak beringas masa remajanya yang kerap bertarung di jalanan muncul kembali.
Namun, apa pun alasannya, perilaku Khabib jelas di luar batas sportivitas. Tidak sepantasnya dia melakukan perbuatan tercela dalam olahraga yang kini semakin digemari penonton dari seluruh dunia itu.
Mantan juara dunia tinju kelas berat Mike Tyson menilai, kerusuhan yang disulut Khabib lebih buruk dari kisah dirinya menggigit telinga Evander Holyfield saat bertanding dulu. Tentunya, itu hanya penilaian pribadi Tyson yang ingin membela diri. Tyson membuat hal memalukan di dalam ring, sementara Khabib di luar ring.
Di kampung halamannya, Khabib tetap dipuja laksana pahlawan. Bahkan, Presiden Rusia Vladimir Putin menyempatkan diri menelepon Khabib atas kemenangannya.
Presiden UFC Dana White mengatakan, Komisi Atletik Nevada sedang melakukan penyidikan kasus kerusuhan itu. Petarung asal Dagestan, Rusia, itu pasti akan mendapat sanksi berat. Khabib akan didenda besar dan boleh jadi dilarang bertanding sekian lama. Kemungkinan ia tidak mendapat visa ke Amerika lagi. Atau, tidak tertutup kemungkinan gelar juara dunianya dicabut.
Hanya saja, di kampung halamannya, Khabib tetap dipuja laksana pahlawan. Bahkan, Presiden Rusia Vladimir Putin menyempatkan diri menelepon Khabib atas kemenangannya.
Pertandingan terbaik
Terlepas dari kerusuhan itu, pertandingan antara petarung bernama lengkap Khabib Abdulmanapovich Nurmagomedov melawan Conor Anthony McGregor adalah salah satu pertandingan terbaik UFC atau seni bela diri campuran tahun 2018 ini. Banyak orang tidak menyangka, Khabib mampu mempermalukan McGregor yang jauh lebih diunggulkan.
Sejak babak pertama, Khabib lebih unggul atas McGregor. Pada menit-menit awal, ia tidak meladeni pertarungan atas McGregor dan mencari celah dari teknik gulat dan judo yang dikuasainya sejak kecil. Ia mampu menekan McGregor tetap berada di lantai sepanjang ronde, tetapi belum dapat menghajar dengan telak.
Di ronde kedua, sebuah pukulan hook kanan keras dari Khabib membuat McGregor sempoyongan. Setelah menindih lawannya, Khabib menghajar McGregor seperti sansak. Namun, wasit Herb Dean tidak menghentikan pertandingan. Seusai ronde kedua, muka McGregor sudah lebam-lebam.
Ronde ketiga, Khabib melayani permainan atas McGregor. Tampak ia kalah dari teknik tinju McGregor yang tidak biasa. Di pertengahan ronde ia kembali mengajak Conor ke bawah.
Di babak keempat, Khabib melakukan kuncian leher sehingga McGregor harus melakukan taps out (mengetuk bagian tubuh lawan pertanda menyerah). Khabib mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan setelah mengalahkan Al Iaquinta di UFC 223, di Brooklyn, New York, 7 April 2018.
Petarung terbaik dunia
McGregor adalah salah satu petarung UFC terbaik yang pernah ada. Ia merupakan lawan yang sangat tangguh. Keterampilannya luar biasa dan sangat percaya diri. Namun, tingkahnya kadang menyebalkan.
McGregor merupakan salah satu petarung UFC yang mampu menyandang dua gelar juara dunia sekaligus dalam kelas yang berbeda pada satu kesempatan. Ia merebut gelar juara dunia kelas bulu dari Jose Aldo pada 2015, dengan kemenangan KO, hanya 13 detik setelah bel berbunyi. Itu adalah kemenangan tercepat sepanjang UFC digelar selama 25 tahun.
McGregor juga naik ke kelas ringan untuk merebut gelar juara dunia dari Eddie Alvarez pada 2016. Pertandingannya selalu ditunggu dan menjadi yang kedua terbesar dalam tontonan model bayar per tayangan (pay per view). Namun, dua gelar McGregor dicabut setelah bertarung dengan petinju kenamaan Floyd Mayweather Junior pada 26 Agustus 2017. Gelar yang ditinggal McGregor itulah yang direbut Khabib setelah bertanding dengan Al Iaquinta.
Kini, setelah suasana mendingin, McGregor menyatakan siap melakukan pertarungan ulang atas Khabib. Kalau pertarungan jadi dilaksanakan, McGregor kemungkinan tidak berani lagi mengolok-olok dan mencela Khabib. Jadi, lupakanlah kerusuhan itu. Mari kita tunggu Khabib vs McGregor jilid II yang pasti penuh aksi dan brutal khas MMA.