JAKARTA, KOMPAS – Palang Merah Indonesia terus menyisir daerah terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Sejumlah daerah masih belum mendapatkan layanan kesehatan dan bantuan logistik yang cukup. Adapun kendala yang dihadapi tim dari PMI, yakni jumlah kendaraan yang minim, stok BBM yang langka, akses yang terputus, serta personil yang terbatas.
Kepala PB (Penanggulangan Bencana) PMI Kota Makassar, Icul, dalam siaran pers, Kamis (4/10/2018) menyatakan, pihaknya terus melakukan evakuasi korban di daerah terdampak bencana. PMI sempat menggunakan alat berat Hagglund untuk melewati daerah yang masih tertimbun bangunan. Namun, saat ini alat tersebut rusak sehingga tidak bisa digunakan.
Kendaraan untuk mengangkut jenazah pun saat ini hanya tersisa satu, yaitu ambulans dari Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. “Masih diusahakan untuk menyewa mobil truk atau pick up, tetapi belum ada yang bersedia kendaraannya digunakan untuk mengangkut jenazah,” katanya.
Persoalan lain juga terkait pakaian ganti personil evakuasi yang aman. Para personil sudah tiga hari menggunakan pakaian yang sama. Mereka juga belum mendapatkan vaksin hingga saat ini. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan lantaran kondisi jenazah sudah semakin hancur dan menimbulkan bau yang menyengat.
Selain masalah kendaraan, stok BBM juga menjadi kendala dalam proses evakuasi dari PMI. Menurut keterangan PMI, saat ini sedang diupayakan stok BBM khusus untuk operasional PMI. BBM ini juga digunakan sebagai bahan bakar jenset sebagai aliran listrik.
Terkait stok darah, PMI memiliki sekitar 450 kantong darah. Jumlah ini masih ditambah bantuan dari UDD (Unit Dose Dispensing) PMl Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Selatan.
Dari keterangan yang dituliskan dalam rilis resmi PMI tersebut, disampaikan kendala utama khusus untuk pelayanan kesehatan yaitu kebutuhan perawat dan dokter. Tenaga kesehatan ini dibutuhkan di posko PMI di Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kota Palu.
Berdasarkan info terakhir dari tim di Posko PMI Donggala dan Sigi, setelah masyarakat tahu ada posko PMI, masyarakat langsung datang dalam jumlah besar untuk mendapatkan layanan kesehatan. Oleh karena keterbatasan jumlah tenaga kesehatan, hingga saat ini masih ada sebagian masyarakat yang belum dilayani.
Data terbaru untuk jumlah relawan PMI, pada Kamis siang ini mencapai 388 orang. Jumlah ini diperkiran akan terus bertambah dari daerah lain.