Kampung yang Bercerita
Belum semua orang paham Asian Para Games 2018 dihelat mulai Sabtu, 6 Oktober. Lewat goresan kuas di tembok kampung Jakarta, pekan olahraga bagi atlet berkebutuhan khusus ini diwartakan.
Belum semua orang paham Asian Para Games 2018 dihelat mulai Sabtu, 6 Oktober. Lewat goresan kuas di tembok kampung Jakarta, pekan olahraga bagi atlet berkebutuhan khusus ini diwartakan.
Perempatan jalan di depan sekretariat RW 002 Kelurahan Tomang, Jakarta Barat, dilapisi cat warna-warni. Sekretariat RW yang berwarna hijau itu berada di antara Jalan Gelong Baru Timur VI dan Jalan Gelong Baru Timur VII, Tomang, Jakarta Barat.
Di titik tengah perempatan jalan, terdapat logo Asian Para Games 2018. Tak tanggung-tanggung, logo berbentuk lingkaran ini dibuat dengan diameter sekitar lima meter.
Maskot Asian Para Games 2018, Momo—yang terinspirasi dari Elang Bondol (Haliastur Indus)—tergambar di atas logo. Lalu, empat penjuru jalan selebar tujuh meter itu diwarnai hingga 10 meter ke arah ujung.
Di sisi Jalan Gelong Baru Timur, terdapat logo cabang olahraga yang dipertandingkan pekan olahraga atlet-atlet berkebutuhan khusus ini. Sementara di tiang listrik dan pohon di atas perempatan, dipasang tali untuk menggantung bendera negara-negara peserta Asian Para Games 2018.
Gambar-gambar yang dihasilkan warga ini kemudian dilombakan dalam lomba kampung branding dibuat oleh panitia pelaksana Asian Para Games atau INAPGOC. Lomba ditutup pada 29 September.
Lima wilayah yang menjadi pemenang yakni Tomang, Jakarta Barat; Utan Panjang, Jakarta Pusat; Pulo, Jakarta Selatan; Pademangan Barat, Jakarta Utara; dan Pinang Ranti, Jakarta Timur.
Kelima kampung yang menang mendapatkan hadiah uang tunai Rp 10 juta. Kampung warna-warni ini akan dilewati oleh api obor secara bergiliran pada 1-5 Oktober 2018.
Menjadi penyemangat
Lantaran bakal dilewati rombongan api obor Asian Para Games, kemeriahan mural ini juga dibuat untuk menyemangati para peserta acara.
Ketua RW 002 Ferdy Nuhdjadja, Senin (1/10/2018), mengatakan, mural ini merupakan salah satu bentuk dukungan warga untuk atlet-atlet Asian Para Games 2018. “Agar mereka bersemangat, tidak kecewa, dan frustasi dengan keadaannya,” kata dia.
Untuk membuat aneka mural ini, warga harus mencari gambar logo dan gambar-gambar lain terkait Asian Para Games di internet. Setelah itu, sketsa dibuat. Selanjutnya, barulah gambar diberi aneka warna ceria.
Ferdy mengatakan, pembuatan mural di perempatan jalan ini melibatkan 25 orang. Mereka terdiri dari pemuda karang taruna RW 002, kelompok sadar Keamanan dan Ketertiban masyarakat (Kamtibmas), dan sejumlah pihak keamanan RW 002. Adapun proses pengerjaan berlangsung delapan hari, mulai sejak 20 September 2018. “Mereka bekerja dari pagi, terkadang sampai tengah malam,” kata Ferdy.
Sebelumnya, RW 002 membuat mural Asian Games 2018 di tempat yang sama. Pada perayaan 17 Agustus lalu, RW ini mendapat peringkat pertama se-Tomang karena mural ini.
Menurut Ferdy, ini menjadi salah satu pertimbangan kelurahan untuk memilih RW tempat tinggalnya. “Sebagian dari teman-teman ini ada yang punya jiwa seni. Daripada mereka mencoret-coret tembok, lebih baik membuat mural seperti ini. Ketika dinilai, eh ternyata dapat juara,” kelakar Ferdy.
Saat pengerjaan mural, banyak warga yang bertanya-tanya, salah satunya kepada Bayu, warga setempat yang ikut dalam pembuatan mural ini.
“Asian Games kan sudah beres, ini lomba apalagi,” kata Bayu menirukan pertanyaan warga kepadanya.
Bayu pun menjelaskan tentang adanya perhelatan lain bernama Asian Para Games.
Mural Asian Para Games juga terlihat di Jalan Lobak II, RW 006 Kelurahan Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mural digambar sepanjang 50 meter di tembok jalan akses masuk kampung RW 006 Kelurahan Pulo.
Pejalan kaki yang melintas di Jalan Petogogan II juga bakal disuguhi hiasan cat berwarna dominan oranye, bertema Asian Para Games.
Mural digambar oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Pulo berkolaborasi dengan warga. "Lokasi itu dipilih karena digunakan sebagai akses warga dari wilayah Kebayoran Baru ke Gandaria Utara.
Harapannya digambar di situ untuk sosialisasi Asian Para Games 2018," ujar Kepala Seksi Ekonomi, Pembangunan, dan Lingkungan Hidup Kelurahan Pulo Hamidah.
Hamidah menambahkan, mural dan pengecatan trotoar merupakan inisiatif kelurahan. Pada tanggal 17 Agustus, jalan ini diramaikan dengan hiasan bertema HUT Kemerdekaan RI.
Pihak kelurahan kemudian mendorong warga untuk kembali menghias jalan untuk perhelatan Asian Para Games. "Kayaknya pengerjaannya seminggu langsung selesai. Cepat kok karena PPSU dibantu oleh warga yang kebetulan memiliki bakat menggambar," kata Hamidah.
Ketua RW 006 Kelurahan Pulo Junaedi Rahmat mengatakan, mural Asian Para Games dikerjakan sekitar 20 orang gabungan PPSU dan warga. Kebetulan ada warga di RW 006 yang jago melukis.
Swadaya
Selain dana dari kelurahan, warga RW 006 juga iuran secara swadaya untuk membeli cat, kuas, maupun konsumsi bagi pembuat mural. Warga pun lebih bersemangat karena hiasan di kampung akan diikutkan dalam program kampung branding.
Mural bertema Asian Para Games 2018 juga tergambar di tiga RT di RW 08 Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, yaitu RT 01, 02, dan 03. Petugas PPSU dikerahkan untuk mengerjakan mural, termasuk merampungkannya hingga kemarin.
"Pengerjaan ini banyak dibantu warga. Jumlahnya bisa dua puluhan sehari dan selalu bergantian. Kami juga dibantu PPSU dari kelurahan," kata Ketua RW 08 Fachrudin.
Boy (49), warga RT 01 RW 08, menilai mural tersebut informatif. "Saya tadi baru tahu sebentar lagi ada Asian Para Games, waktu mengantar anak dengan motor dan melihat lukisan baru itu."
(Erika Kurnia/Insan Alfajri)