Desainer Melatih Perajin Papua untuk Mengembangkan Noken
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Badan Ekonomi Kreatif bersama Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua mengembangkan produk noken dari Papua yang bernilai ekonomi tinggi di pasar nasional. Caranya adalah mendatangkan desainer untuk melatih perajin noken di Kota Jayapura.
Noken adalah tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu.
Dari pantauan Kompas di kantor Perwakilan BI Provinsi Papua pada Selasa (2/10/2018), sekitar 50 perajin noken mengikuti pelatihan tersebut.
Total ada empat desainer yang didatangkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk melatih perajin selama empat hari.
Dalam acara pembukaan pelatihan pengembangan noken, turut hadir Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua Joko Supratikto, perwakilan tim desainer Miriam Veronika, dan Asisten II Setda Pemkot Jayapura Bidang Pembangunan Nurjainuddin Konu.
Miriam mengatakan, selama ini pembuatan kerajinan noken di Papua belum tersentuh desain yang baik dan kurang bervariasi. Padahal, noken yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya oleh UNESCO berpotensi menjadi komoditas yang laku di pasar lokal dan internasional.
”Kami akan melatih perajin di Papua untuk mengembangkan noken sebagai tas yang lebih modis dan interior. Langkah awal adalah memopulerkan noken hasil desain mereka di Jakarta,” ujar Miriam.
Ia menambahkan, perajin juga akan mendapatkan pelatihan menggunakan serat dan pewarna dari bahan nonsintetis. Selain itu, lanjutnya, dalam pelatihan ini produk desain perajin noken akan tetap mengutamakan nilai kearifan lokal.
Mery Dogopia, salah satu peserta pelatihan, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi upaya BI yang telah menggandeng Bekraf untuk memberikan bimbingan pengembangan noken dengan desain lebih modis.
”Mudah-mudahan, dengan hasil pelatihan, produk noken buatan kami lebih unik dan bagus sehingga menarik minat pembeli dari provinsi lain ataupun luar negeri,” ucap Ketua Perajin Noken Papua ini.
Sementara itu, Joko mengatakan, bimbingan pengembangan noken ini merupakan wujud nota kesepahaman antara BI dan Bekraf.
”Kami dan Bekraf bekerja sama untuk mengembangkan industri kecil yang sesuai dengan potensi daerah seperti noken di Papua,” ujarnya.
Ia pun berharap, noken hasil desain peserta pelatihan dapat menjadi salah satu suvenir dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional di Papua pada 2020.
”Diperkirakan sekitar 14.000 atlet datang ke Papua dalam pelaksanaan PON 2020. Hal ini peluang yang sangat bagus bagi perajin noken,” kata Joko.