JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok separatis bersenjata pimpinan Goliath Tabuni terlibat aksi kontak dengan aparat gabungan TNI-Polri di Kampung Gubuleme, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Senin (1/10/2018) pagi. Satu anggota Goliath dilaporkan tewas tertembak dalam insiden ini.
Hal itu disampaikan Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel (Inf) Muhammad Aidi saat dihubungi dari Jayapura, Senin sore.
Aidi mengatakan, tim yang terlibat dalam kontak senjata dengan kelompok Goliath tergabung dalam Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) pada pukul 06.45 WIT.
Pada mulanya, lanjut Aidi, tim Satgas Gakkum berpatroli seperti biasa di setiap kampung di Distrik Tingginambut.
Tim Satgas Gakkum pun bergerak ke Gubuleme. Ternyata tim menemukan adanya bendera bintang kejora di tempat persembunyian anggota Goliath yang berada di daerah ketinggian. Total anggota kelompok itu diperkirakan mencapai 50 orang.
”Kami pun mengimbau mereka agar menyerahkan diri. Akan tetapi, mereka menolak dan menembaki tim Satgas Gakkum. Terpaksa kami menempuh upaya terakhir dengan melepaskan tembakan. Kontak senjata terjadi selama 30 menit,” ungkap Aidi.
Ia menuturkan, Goliath diduga berhasil melarikan diri saat terjadi kontak. Namun, salah satu anggotanya tewas tertembak dalam kontak senjata dengan tim satgas.
”Kami belum dapat mengidentifikasi identitas anggota Goliath yang terkena tembak. Sebab, tim di sana masih terlibat aksi pengejaran kelompok tersebut,” kata Aidi.
Ia menambahkan, tim Satgas Gakkum berhasil menemukan sejumlah barang bukti di lokasi itu, antara lain dua laptop, sejumlah dokumen Organisasi Papua Merdeka, dua kamera, tiga pucuk senjata, dan puluhan butir amunisi.
Adapun tiga pucuk senjata ini terdiri dari satu senjata laras panjang, pistol, dan senapan angin.
”Dari informasi terakhir, tim Satgas Gakkum telah mengamankan seluruh barang bukti yang didapat di lokasi milik kelompok separatis bersenjata tersebut,” tambahnya.
Kepala Polres Puncak Jaya Ajun Komisaris Besar Ari Purwanto ketika dikonfirmasi membenarkan adanya upaya penegakan hukum. Namun, ia mengaku Polres Puncak Jaya tidak terlibat secara langsung dalam kontak senjata di Tingginambut.
”Kami belum mendapatkan informasi lengkap tentang upaya penegakan hukum di Tingginambut. Namun, situasi keamanan di Mulia, ibu kota Puncak Jaya, tetap kondusif hingga kini,” kata Ari.
Total 30 anggota polisi tewas dan 59 anggota polisi cedera akibat serangan dari kelompok kriminal bersenjata sejak tahun 2008 hingga 2018.
Warga sipil yang tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata sebanyak 78 orang dan 117 orang lainnya mengalami luka-luka.