Normalisasi Listrik dan Perbaikan Jalur Komunikasi Prioritas
Oleh
Yovita Arika
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana fokus menangani korban gempa bumi di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Hingga Sabtu (29/9/2018) pukul 10.00, berdasarkan catatan sementara BNPB, sebanyak 48 orang meninggal, 356 orang luka, dan ribuan rumah rusak di Palu akibat gempa M 7,4 yang berpusat di Donggala. Hal lain yang mendesak yang akan dilakukan adalah normalisasi listrik dan perbaikan jalur komunikasi.
”Informasi dari Palu sudah masuk sedikit demi sedikit. Namun, komunikasi dengan pemerintah daerah di Donggala belum bisa dilakukan. Tenaga bantuan dari daerah di sekitar Donggala sudah masuk, tetapi komunikasi terputus setelah mereka masuk wilayah Donggala. Untuk itu, perbaikan jalur komunikasi menjadi sangat penting,” tutur Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat konferensi pers di Jakarta, Sabtu.
Sutopo mengatakan, pihak PLN dari Manado, Mamuju, dan Gorontalo sudah bergerak menuju lokasi bencana. Tim tersebut melakukan investigasi gardu induk dan transmisi. Selebihnya, manajemen PLN melakukan koordinasi untuk penyiapan material perbaikan yang dibutuhkan di lokasi bencana.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Kompas dari Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, dari target pemulihan tujuh gardu listrik, dua gardu sudah bisa dihidupkan oleh PLN. Untuk memulihkan jalur komunikasi, Kemkominfo mengupayakan pemulihan 500 BTS telekomunikasi yang tidak bisa berfungsi karena terhentinya pasokan listrik.
Mengenai korban gempa, kata Sutopo, korban tersebar di empat rumah sakit di Palu, yakni RS Woodward, RS Budi Agung, RS Samaritan, dan RS Undata. Sebagian besar korban tersebut akibat bangunan yang runtuh. Data korban akibat tsunami masih terus dihimpun BNPB.
Sejak Jumat malam, bantuan sudah didatangkan dari kota penyangga, yakni Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan. Pemerintah pusat melalui BNPB sudah melakukan koordinasi dengan kementerian, lembaga, dan organisasi nonpemerintah untuk melakukan penanganan ke lokasi bencana. Guna memudahkan informasi antarlembaga, BNPB menyiapkan geographic information system.
Untuk mengetahui situasi di lapangan, Kepala BNPB bersama tim reaksi cepat Sabtu ini terbang ke lokasi bencana. ”TNI mengerahkan pasukan dan menggerakkan 7 satuan setingkat kompi dari Yonkes, Yonzipur, Yonif, dan Yonzikon. Mereka diberangkatkan menggunakan dua pesawat Hercules C-130. TNI juga mengirimkan heli Superpuma TNI AU dari Makassar dengan membawa peralatan navigasi portabel,” ujar Sutopo. (SUCIPTO)