logo Kompas.id
UtamaJakarta Tak Boleh Bergantung...
Iklan

Jakarta Tak Boleh Bergantung pada Air Tanah

Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/r7qepNXJVydJAQLUi88GxGaeo_4=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F20180907_120350.jpg
PANDU WIYOGA UNTUK KOMPAS

Suasana Kampung Apung, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (7/9/2018). Wilayah itu terendam air setinggi 2 meter hingga 4 meter sejak tahun 1993.

JAKARTA, KOMPAS — Penurunan muka tanah di Jakarta terus berlanjut akibat ekstraksi air tanah secara besar-besaran tak diimbangi dengan pembuatan serapan air yang mencukupi. Perusahaan Air Minum harus didorong melebarkan layanan agar warga tak bergantung pada sumber air tanah.

Berdasarkan Data Balai Konservasi Air Tanah (BKAT) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2015, kebutuhan air bersih di Jakarta mencapai 825 juta meter kubik per tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 496 juta meter kubik atau 60 persen kebutuhan air bersih diambil dari sumber air tanah.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000