Harga Anjlok, Peternak di Solo Bagikan Ayam Potong Hidup
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Para peternak ayam potong (broiler) yang tergabung dalam Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia membagi-bagikan ayam hidup kepada masyarakat di Solo, Jawa Tengah, Rabu (26/9/2018). Ini dilakukan menyusul anjloknya harga ayam potong.
”Harga ayam potong hidup sekarang Rp 13.000-Rp 13.500 per kilogram, padahal harga pokok produksi sebesar Rp 18.000 per kilogram hidup,” kata Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia Jawa Tengah Pardjuni di Solo, Rabu (26/9/2018).
Menurut Pardjuni, ada total 1.500 ayam potong hidup yang dibagi-bagikan gratis kepada masyarakat di Pasar Jongke, Solo, Rabu (26/9/2018). Aksi ini sebagai wujud keprihatinan para peternak menyusul anjloknya harga ayam potong. ”Turunnya harga ini membuat peternak rakyat rugi Rp 5.000 per kg hidup,” katanya.
Dari pantauan, bagi-bagi ayam ini diikuti lebih dari 2.000 orang. Mereka berdesakan untuk mendapatkan seekor ayam per orang. Saat ayam yang dibagikan sudah hampir habis, warga mulai berebut.
Pardjuni mengatakan, harga ayam potong mulai turun secara bertahap sejak pertengahan Agustus 2018. Kondisi itu disebabkan turunnya permintaan masyarakat dan suplai yang berlebih.
”Di Jawa Tengah, kebutuhan ayam dalam kondisi normal 1,2 juta-1,3 juta ekor per hari. Suplainya sekarang masih seperti itu. Seharusnya sudah ada pengurangan untuk antisipasi menjadi 1,1 juta ekor per hari karena permintaan masyarakat turun sekitar 10 persen,” katanya.
Pardjuni mengatakan, produksi bibit ayam broiler (day old chicken/DOC) semestinya dikurangi sehingga suplai tidak berlebih. Pihaknya meminta pemerintah pusat turun tangan mengatasi penurunan harga ayam potong.
Berdasarkan pantauan Kompas, harga ayam potong di Pasar Jongke, Solo, dijual pedagang berkisar Rp 28.000-Rp 30.000 per kilogram. Salah satu pedagang ayam potong, Murdadi, mengatakan, harga ayam potong terus turun. Seminggu lalu, harga ayam potong masih sekitar Rp 30.000 per kg, tetapi sekarang Rp 28.000 per kg. ”Masuk bulan Suro (bulan penanggalan Jawa) itu permintaan pembeli turun,” katanya.