Pengalaman para pengguna layanan kereta komuter yang beragam menunjukkan naik-turunya pelayanan kereta listrik yang beroperasi di Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, hingga Lebak. Ragam kesan itu terungkap dalam obrolan di stasiun hingga ke media sosial.
Linimasa media sosial seperti Twitter sejak awal bulan September, antara lain menunjukkan hal itu. Kesan positif yang muncul seperti apresiasi terhadap tarif yang stabil lewat cuitan akun @dex_tungu. Atau @harz84 yang memuji kebersihan toilet dan kualitas stasiun Bekasi Timur yang disebut menyamai kualitas di bandara.
"Seneng tiap kali lewat dan liat pembangunan stasiun dan rute baru KRL atau LRT, rasanya uang pajak yg gw bayar dipake dengan baik.." cuit akun @magnifician.
Tidak lengkap rasanya bila melewatkan masukan maupun catatan yang dikeluhkan oleh penumpang. Misalkan akun @omnisavora yang kerap mengeluhkan keterlambatan jadwal kereta komuter padahal dia sudah kerap melayangkan keluhan kepada pengelola layanan.
"Kenapa commuterline datengnya gak ontime? Kenapa adminnya nulis kata bijak ontime?" ujar akun @uiichuwie.
Volume penguna layanan komuter pada jam padat yakni jam berangkat kantor maupun pulang juga dikeluhkan oleh pengguna. Mereka berharap ada perhatian yang bisa membantu mereka saat harus berdesakan di dalam gerbong.
Terkait kedisiplinan sesama pengguna juga masih menjadi kendala yang kerap dicuitkan melalui media sosial. Akun @desi_bastias yang mengeluhkan perokok yang aromanya bisa mengganggu penumpang lain. Atau akun @rullykun yang mendapati penumpang lain makan di dalam gerbong padahal tindakan tersebut jelas-jelas dilarang.
Sementara, saat ditemui di Bekasi, Lidzikri Audie Sayna (23), warga Bekasi yang sehari-hari bekerja di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (21/9/2018), mengatakan, bepergian menggunakan KRL paling efektif ketimbang harus mengendarai sepeda motor atau bus.
Namun, penumpang harus menghadapi tantangan yakni kereta yang super penuh sehingga penumpang harus berdesak-desakan. Hal itu bukanlah masalah besar selama perjalanan KRL lancar.
Meski demikian, ia mencatat, KRL Bekasi-Jakarta Kota kerap bermasalah di atas pukul 09.00. Penumpang harus menunggu lebih dari 30 menit hingga kereta datang. Perjalanan pun selalu tersendat saat memasuki Stasiun Cakung.
“Waktu tunggu yang lama juga terjadi sekitar jam 17.00-20.00,” kata Lidzikri. Baik dari arah Bekasi menuju Jakarta Kota maupun sebaliknya, penumpang harus menunggu lama. Ditambah lagi jalur KRL harus berbagi dengan kereta jarak jauh.