CHANGZHOU, Sabtu Anthony Sinisuka Ginting tidak henti memberi kejutan pada turnamen bulu tangkis China Terbuka 2018. Setelah menaklukkan tiga unggulan, ditambah Lin Dan, tinggal satu lawan yang harus ditaklukkan untuk mencapai gelar juara.
Kento Momota, juara dunia asal Jepang, akan menjadi lawan Anthony pada final yang digelar di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, China, hari Minggu (23/9/2018) ini. Tunggal putra nomor satu Indonesia itu lolos dari semifinal setelah mengalahkan unggulan kelima, Chou Tien Chen (Taiwan), 12-21, 21-17, 21-15.
Hasil ini menjadi pembalasan atas kekalahan Anthony dari Chou pada semifinal Asian
Games 2018. Sebelumnya, Anthony menyingkirkan Lin Dan, Viktor Axelsen (unggulan pertama), dan Chen Long (6) sejak babak pertama hingga perempat final
Pada semifinal lain, Momota menyingkirkan wakil terakhir China, Shi Yuqi, 21-10, 21-17. Untuk pertama kali sejak 1994, saat Alan Budikusuma mengalahkan Ardy B Wiranata di final, perebutan gelar juara tunggal putra China Terbuka tidak diikuti pemain China.
Momota bisa disebut sebagai tunggal putra terbaik tahun ini meski masih menempati nomor dua dunia. Hal ini diakui juga oleh Axelsen.
Dari 10 kejuaraan individu, termasuk Asian Games, Momota tujuh kali tampil di final, termasuk China Terbuka, dengan lima gelar juara, salah satunya juara dunia.
Meski statistiknya tak secemerlang Momota, Anthony punya modal mengalahkan lawannya. Anthony tampil konsisten sejak Asian Games, termasuk melawan pemain papan atas. Axelsen, Chen Long, Chou, Srikanth Kidambi, Angus Ng Ka Long, dan Momota adalah enam dari pemain 10 besar dunia yang dikalahkan Anthony sejak Asian Games.
Pertandingan melawan pemain top dunia itu yang membuat kemampuan Anthony terasah ketika harus memilih taktik yang tepat, diadaptasikan dengan kondisi lapangan dan permainan lawan.
Setelah kesulitan mengontrol kok karena angin pada gim pertama, Anthony membuat Chou tak banyak bergerak pada gim kedua. Ia mempercepat tempo permainan dan mengandalkan permainan net sebagai senjatanya. ”Saya merasa agak lelah setelah perempat final. Ini dialami semua pemain. Untuk itu, saya harus menjaga fokus,” kata Anthony. Meski lolos ke final turnamen BWF World Tour Super 1000 untuk pertama kalinya, ia menegaskan, perjalanannya belum selesai. ”Saya belum puas karena belum juara, masih ada satu pertandingan lagi,” katanya.
Anthony menang dua gim pada duel terakhir dengan Momota di babak ketiga Asian Games. Namun, dia tetap harus mewaspadai keuletan Momota. Apalagi, Momota jarang membuat kesalahan. Saat mengalahkan Shi Yuqi pada semifinal, gerakan Momota untuk menyerang dari dekat net juga sangat cepat.
”Saya kalah dari Anthony di Asian Games. Saat itu, dia banyak menyerang dan saya panik. Saat ini, saya sedikit lelah tetapi akan berusaha bermain sebaik mungkin pada final,” kata Momota dikutip dari laman resmi BWF.
Anthony menjadi satu-satunya wakil Indonesia di final setelah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu terhenti di semifinal. Kevin/Marcus kalah dari pasangan China, Han Chengkai/Zhou Haodong 19-21, 21-11, 17-21. Greysia/Apriyani harus menyerah pada Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo (Jepang), 17-21, 21-12, 16-21.
Kanker hidung
Sementara mantan pemain nomor satu dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei, dinyatakan mengidap kanker hidung stadium awal. Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia Norza Zakaria mengatakan, Lee menjalani perawatan di Taiwan dan tubuhnya merespons dengan baik. ”Dia didampingi keluarga dan kerabatnya,” kata Zakaria, Sabtu.
Lee tak bertanding sejak Juli dengan alasan mengalami gangguan saluran pernapasan. Ia pun batal tampil dalam kejuaraan dunia dan Asian Games. (Afp/IYA)