Wali Kota Bekasi Terpilih Mantap Lanjutkan Program Kartu Sehat
Oleh
Neli Triana
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi periode 2018-2023, Rahmat Effendi dan Tri Adhianto Tjahyono yang baru dilantik Kamis 20 September 2018 lalu, akan mengutamakan tiga aspek pelayanan selama lima tahun ke depan. Salah satunya mengefektifkan pelayanan kesehatan gratis menggunakan kartu sehat yang sempat menimbulkan polemik karena diklaim membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi.
Hal ini ditegaskan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, saat menyampaikan sambutan dalam Apel Akbar sekaligus pemaparan visi misi pembangunan Kota Bekasi di hadapan seluruh aparatur sipil negara, anggota musyawarah pimpinan daerah, anggota forum kerukunan umat beragama, dan organisasi masyarakat Bekasi di Stadion Patriot Candrabhaga, Sabtu (22/9/2018) pagi.
Apel akbar menjadi awal bagi kedua pemimpin baru Kota Bekasi yang terpilih dalam pemilihan umum kepala daerah 27 Juni lalu untuk mengabdi membangun Bekasi. Sejak pukul 07.00 hingga pukul 08.00, puluhan orang berbondong-bondong memasuki stadion berkapasitas 30.000 kursi penonton itu.
Suasana di dalam stadion semakin meriah dengan penampilan drum band praja dari Institut Pemerintah Dalam Negeri dan panggung hiburan dari salah satu grup musik. Apel akbar diakhiri dengan tauziah agama yang dipimpin oleh ustaz Ary Ginanjar Agustian.
Tri menambahkan, beberapa aspek pelayanan dasar kesehatan akan terus diperbaiki. Targetnya selama lima tahun ini akan ada penambahan dua belas rumah sakit baru dan memastikan seluruh kecamatan memiliki puskesmas.
Selain itu, pelayanan kesehatan seperti pos pelayanan terpadu (posyandu) dan pos pembinaan terpadu (posbindu) dilakukan secara maksimal untuk semakin mendekatkan pelayanan kesehatan masyarakat agar peredaran penyakit dapat dicegah.
"Ada yang bilang kartu sehat membebani APBD. Agar (penggunaan) kartu sehat menjadi efektif cara mengatasinya dengan peningkatan fasilitas pelayanan," ucap Tri.
Sebelumnya, Ketua Komisi C DPRD Kota Bekasi Chairoman Juwono Putra mengatakan kartu sehat merupakan salah satu program pemerintah yang membebani keuangan daerah. Kartu sehat merupakan program jaminan kesehatan gratis di bawah pimpinan Wali Kota Rahmat Effendi masa bakti Periode 2013-2018, yang dimulai sejak 2017, (Kompas, 13 September 2018).
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menambahkan, peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program berobat gratis yang dikemas melalui kartu sehat hanya akan dicabut jika tidak dinginkan lagi masyarakat.
"Tetapi boleh ditanya, dari lingkungan strata mana pun juga kartu sehat adalah yang pertama di republik ini untuk rakyatnya di Kota Bekasi," ujarnya.
Pendidikan gratis
Tri menambahkan, dari segi pendidikan, wajib belajar gratis selama 12 tahun sedang direncanakan agar dapat terealisasi. Untuk memenuhi rencana itu, Pemerintahan Kota Bekasi akan menjalin komunikasi dengan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk memberikan bantuan.
"Harus terwujud pendidikan gratis dua belas tahun di Kota Bekasi," tutur Rahmat menambahkan.
Selain itu, kata Tri, agar pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Bekasi yang saat ini berjumlah 1200 dapat terus tumbuh dan berkembang, sumber daya manusia yang dimiliki didorong untuk melek informasi dan teknologi. Ia berharap melalui peningkatan UMKM lapangan kerja semakin terbuka.
Rahmat Effendi menambahkan, agar lapangan kerja semakin terbuka, investasi meningkat, dan inflasi menurun, ia mengimbau untuk mempererat tali persatuan tanpa mempertentangkan perbedaan suku, budaya, agama, serta pilihan politik. (STEFANUS ATO)