Indonesia Miliki Film Adaptasi Video Gim Pertamanya
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Film DreadOut, The Movie, yang diangkat dari video gim horor populer buatan Indonesia, akan segera tayang di Indonesia, Januari 2019. Selain itu, film ini juga akan dirilis di beberapa negara lain sebagai respons positif para ”gamer” internasional atas gim yang dirilis pada 2014.
Menurut sutradara sekaligus produser dan penulis naskah, Kimo Stamboel, Sabtu (22/9/2018), DreadOut tidak hanya terkenal di Indonesia. Gamer dari negara tetangga, bahkan hingga Eropa dan Amerika Serikat, memainkan gim ini.
”Saya harap film ini mampu memenuhi ekspektasi para penikmat gimnya dan juga memberikan cerita-cerita baru yang belum sempat di-explore pada permainannya,” ujar Kimo dalam konferensi pers di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai, Tangerang, Sabtu siang.
Wida Handoyo, produser dari rumah produksi goodhouse.id, mengungkapkan, melihat popularitas gim yang dikembangkan Digital Happiness dan potensinya yang cukup besar, ia menggandeng CJ Entertainment, perusahaan Korea Selatan.
CJ Entertainment nantinya akan bertanggung jawab untuk distribusi film ini di luar Indonesia. Menurut Wida, sudah ada beberapa negara yang menjadi tujuan film ini. Beberapa yang sudah pasti adalah Malaysia, Thailand, dan AS.
”Kami masih membicarakan negara lainnya dengan CJ Entertainment sebagai distributor internasional film ini,” kata Wida.
Wida juga mengatakan, potensi adaptasi video gim menjadi sebuah film di Indonesia masih sangat besar. Sebab, ada banyak kreator gim di Indonesia dan permainan buatan anak Indonesia juga banyak yang mendapat tanggapan positif di luar negeri.
Rachmad Imron, Chief Executive Officer Digital Happiness, juga mengungkapkan hal senada. Potensi gim Indonesia sesungguhnya sungguh besar. Hanya saja, kini persaingan dalam dunia permainan tidak lagi secara lokal. Pengembang permainan Indonesia juga harus beradu dengan kreator dari luar Indonesia.
Imron mengatakan, diperlukan kerja sama antarbidang seperti melalui film untuk turut mengangkat popularitas sebuah gim. ”Industri gim di Indonesia masih sangat muda. Dengan dibantu platform yang lebih dewasa seperti film, para pembuat permainan juga akan lebih termotivasi untuk membuat konten-konten berkualitas dunia,” ungkap Imron.
Senior Vice President International Production CJ Entertainment Yeonu Choi menyambut baik kolaborasi perusahaannya dengan sebuah film Indonesia. Choi mengatakan, pihaknya tertarik untuk bekerja sama dalam proyek ini karena keunikan gim DreadOut yang punya penggemar yang besar dan tersebar di seluruh dunia.
Choi juga yakin kolaborasi dengan DreadOut: The Movie akan memunculkan terobosan baru yang segar untuk film horor Indonesia. ”Kami selalu antusias bekerja sama dengan insan-insan perfilman Indonesia, seperti Kimo Stamboel, rekan produser, dan para aktor," tutur Choi.
Kimo menuturkan, mengadaptasi sebuah gim menjadi film memiliki tantangan tersendiri. Menurut dia, cerita dalam video gim dan film tidak harus sama dan mengikuti sumber adaptasinya. Oleh karena itu, Kimo lebih memfokuskan karyanya pada hal-hal yang belum sempat diceritakan oleh pengembang permainan.
Pria yang juga merupakan sutradara film Rumah Dara bersama Timo Tjahjanto itu melihat dunia dalam DreadOut sangat luas. Banyak kisah yang masih belum terjawab saat memainkan gim ini. Kimo juga melibatkan Digital Happiness selaku pengembang gim dalam penulisan naskah agar masih dalam koridor permainan tersebut.
”Saya pasti meminta pendapat Digital Happiness soal cerita-cerita dalam permainan, latar belakang tokoh Linda, dan penambahan karakter yang tidak ada di gim,” jelas Kimo.
Sejumlah pemain yang terlibat, antara lain Caitlin Halderman sebagai tokoh utama Linda, Jefri Nichol sebagai Erick, Marsha Aruan sebagai Jessica, Mike Lucock sebagai Kang Edi, dan Hannah al-Rashid.
Permainan DreadOut merupakan permainan horor survival yang dirilis secara global pada 15 Mei 2014 oleh pengembang Digital Happiness. Gim ini berfokus pada tokoh utama Linda bersama sekelompok temannya yang tersesat saaat perjalanan liburan mereka dan menemukan sebuah kota tua yang telah ditinggalkan.