Penerbangan Internasional Dialihkan Mulai April 2019
Oleh
HARIS FIRDAUS
·2 menit baca
WATES, KOMPAS Mulai April 2019, PT Angkasa Pura I akan mengalihkan seluruh penerbangan internasional dan sebagian penerbangan domestik di Bandara Internasional Adisutjipto, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ke bandara baru di Kabupaten Kulon Progo, DIY. April mendatang, bandara Kulon Progo ditargetkan beroperasi secara terbatas.
“Penerbangan internasional akan dipindahkan ke bandara Kulon Progo di April 2019,” kata General Manager Bandara Internasional Adisutjipto PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama, saat meninjau lokasi pembangunan bandara di Kecamatan Temon, Kulon Progo, Kamis (20/9/2018).
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandar Udara Baru di Kabupaten Kulon Progo, bandara itu ditargetkan beroperasi mulai April 2019. Bandara dibangun di lahan 581,57 hektar di lima desa di Temon.
Saat ini, ada sekitar 180 penerbangan per hari di Bandara Internasional Adisutjipto. Empat di antaranya penerbangan rute Malaysia dan Singapura. Oktober 2018, menurut rencana akan ada dua tambahan penerbangan internasional di Adisutjipto sehingga total akan ada enam penerbangan internasional di sana.
Internasional-domestik
Menurut Agus, mulai April 2019, seluruh penerbangan internasional itu akan dialihkan ke bandara Kulon Progo. Pada bulan itu, sebagian penerbangan domestik di Bandara Internasional Adisutjipto juga akan dialihkan ke bandara Kulon Progo.
Namun, ia belum bisa memastikan berapa jumlah penerbangan yang akan dialihkan. Selain itu, penentuan maskapai dan rute penerbangan yang akan dipindahkan juga belum bisa dipastikan. PT Angkasa Pura I baru akan mengumpulkan perwakilan maskapai penerbangan.
Manajer Proyek Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta PT Angkasa Pura I, Taochid Purnomo Hadi, menjelaskan, pada tahap pertama (periode 2018-2026), bandara Kulon Progo direncanakan punya landasan 3.250 meter dan lebar 60 meter, luas terminal 180.000 meter persegi, serta tempat parkir pesawat (apron) bagi 23 pesawat sekaligus. Tahap ini, bandara itu ditargetkan menampung 14 juta penumpang setahun.
April 2019, PT Angkasa Pura I menargetkan pembangunan landasan sepanjang 3.250 meter telah selesai. Adapun pembangunan apron dan gedung terminal ditargetkan selesai 50 persen. “Artinya, saat bandara ini mulai dioperasikan April 2019, luas terminal masih 50 persen, sekitar 90.000 meter persegi,” katanya.
Taochid menuturkan, saat ini, pembangunan konstruksi bandara Kulon Progo memang baru mencapai 0,1 persen. Namun, dia menambahkan, PT Angkasa Pura I serta PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk selaku kontraktor bandara Kulon Progo meyakini target pengoperasian secara terbatas pada April 2019 bisa dicapai.
Untuk mencapai target itu akan dilakukan percepatan pembangunan konstruksi, baik di air side (sisi udara) maupun land side (sisi darat). “Kami harus melakukan percepatan-percepatan,” ujarnya.