Persiapan Pertemuan IMF-Bank Dunia Capai 94 Persen
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia yang akan diselenggarakan di Bali 8-14 Oktober. Sebulan jelang acara, persiapannya disebut mencapai 94 persen.
Pertemuan akan diikuti gubernur bank sentral dari 189 negara, lembaga keuangan internasional, organisasi internasional, pelaku bisnis, akademisi, dan media massa internasional. Sedikitnya 15.000 delegasi dari sejumlah negara akan datang untuk membahas isu prioritas pembangunan, keuangan internasional, dan pemberantasan kemiskinan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (19/9/2018), mengatakan, persiapannya sudah mencapai 94 persen. ”Masih ada 6 persen lagi yang terus kami kebut pengerjaannya. Targetnya, akhir September sudah 100 persen,” ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan, sisa persiapan yang belum rampung ialah tes jaringan infrastruktur teknologi informasi (IT). Jaringan IT dipasang di sejumlah ruangan atau bangunan yang akan dijadikan kantor sementara para peserta selama kegiatan di Bali.
Pekan ini, The Westin Resort Nusa Dua Bali mulai ditata untuk menjadi 600 kantor sementara. Perlu pemasangan jarangan IT di kantor-kantor itu sekaligus untuk memastikan konektivitasnya.
Bali dan Lombok
Kendati pertemuaan dipusatkan di Bali, persiapan juga dilakukan di Lombok dan Banyuwangi. Kedua daerah ditunjuk oleh Panitia Nasional Pertemuan IMF-Bank Indonesia sebagai daerah alternatif dan penyangga Bali selama pertemuan tersebut.
Soal kesiapan dan rehabilitasi Lombok setelah gempa, Sri Mulyani mengatakan, hal itu tidak menjadi masalah. Sebab, pemerintah pusat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, TNI, dan Polri terus berupaya membersihkan reruntuhan setelah gempa.
”Upaya rehabilitasi terus dilakukan, terutama terhadap infrastruktur masyarakat serta pembangunan sekolah sementara. Prioritas juga ditujukan pada beberapa pelayanan publik, termasuk rumah sakit,” ujarnya.
Terkait persiapan di Banyuwangi, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yakin persiapan infrastruktur penunjang dapat rampung akhir September 2018. Beberapa pengerjaan infrastruktur penunjang yang dikebut ialah pelebaran jalan menuju destinasi wisata Taman Nasional Alas Purwo dan Gunung Ijen.
”Jalan menuju Gunung Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo sudah diperhalus dan dilebarkan dari semula 4 meter menjadi 6 meter. Beberapa hotel dan resor juga sudah diresmikan sehingga bisa menjadi tempat istirahat bagi tamu-tamu delegasi negara peserta,” ujarnya.
Anas berharap, pertemuan tersebut membawa dampak perekonomian bagi Banyuwangi. Potensi yang bisa dimanfaatkan ialah Banyuwangi menjadi daerah sasaran investasi dan promosi pariwisata di negara-negara peserta.